webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasia
Classificações insuficientes
421 Chs

TIDAK SALING PERCAYA

"Apa yang terjadi kepada mereka?" Hope bergegas menghampiri tubuh Lidya dan berlutut di sampingnya.

Hal pertama yang dilakukan Hope adalah memeriksa apakah Lidya masih bernapas atau tidak dan langsung menghela napas lega ketika dia merasakan hembusan hangat yang menerpa jari telunjuknya.

"Jangan khawatir, mereka bertiga masih hidup, hanya saja tidak sadarkan diri." Priestess itu pun ikut berlutut di samping Hope dan menatap Lidya yang sedang tertidur dengan ekspresi merenung.

Hope melihat sekilas ke arah Abby dan Leon kemudian mengangguk, kalau boleh jujur, dia sebenarnya tidak begitu peduli dengan kakak beradik penyihir itu, terlebih kepada Abby, dia kira mereka berdua sudah pergi dengan kapal yang berikutnya dan sudah setengah perjalanan kembali menuju ke tempat mereka berasal.

"Apa yang terjadi kepadanya?" Hope menggenggam tangan Lidya, yang terasa luar biasa dingin.

"Dia jatuh dari atas tebing," Balas priestess itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com