webnovel
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasia
Classificações insuficientes
421 Chs
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

TIDAK AKAN ADA KESEMPATAN LAIN

"Seorang malaikat yang telah dibesarkan oleh penyihir seperti Serefina," Lana menghela napas dan menambahkan. "Bagaimanapun dia juga memiliki sifat sebagai seorang manusia."

"Baiklah, mungkin dia akan membunuh kita jika dia tahu tentang hal ini." Ada rasa humor dari cara Kace mengatakannya, namun kemudian rasa lelah hampir membuatnya pingsan. "Mari kita bicarakan tentang hal itu lagi nanti..." Dia dapat merasakan kelopak matanya yang semakin turun.

Dan ketika mereka menemukan nomor kamar mereka, Kace kemudian membuka pintunya dan menendang sepatunya agar terlepas dan melemparkan ransel sebelum ia berjalan menuju kamar mandi.

"Aku akan mandi lebih dulu," Gumamnya dan dengan sedikit gontai dia langsung berjalan menuju ke pintu yang lain. Tidak lama setelah itu, terdengar suara dari pancuran air.