webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasia
Classificações insuficientes
421 Chs

JIWA YANG BERDUKA

Hope menatap dengan gelisah ke arah pemandangan yang ada di depan matanya. Napasnya memburu dengan cepat selagi kedua kakinya lemas dan tubuhnya langsung merosot turun ke tanah gua yang tidak rata.

Terdapat sekitar ribuan tengkorak manusia yang berserakan di sana. Hope memejamkan kedua matanya dan berharap, apa pun yang baru dia lihat akan menghilang begitu dia membuka mata.

Namun sayangnya, hal itu tidak terjadi ketika dia coba mengintip melalui bulu matanya.

Menutup matanya lagi, dia kemudian menyandarkan tubuhnya ke dinding gua yang lembap sambil mengatur napasnya.

Kunang-kunang itu...

"Aku benar-benar bertemu dengan hantu," rengek Hope. Mengapa dia harus melihat ini semua?

Butuh waktu beberapa saat bagi Hope untuk menenangkan dirinya sendiri dan kembali membuka mata, nyala api dari obor menari-nari di matanya selagi ia menatap langit-langit gua, dengan perlahan Hope mulai menolehkan kepala dan mendapati tumpukan tulang manusia di sisi kirinya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com