webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasia
Classificações insuficientes
421 Chs

HATI YANG BERAT DAN LANGKAH YANG MELELAHKAN

"Kau sudah bangun..." Lilac meletakkan buku yang berada di tangannya dan berdiri dari sofa lembut yang sudah ia duduki selama berjam-jam sebelumnya itu.

Di luar jendela, matahari hampir tenggelam dan bubur yang berada di dalam sebuah mangkuk yang dibuatkan untuk Jedrek telah menjadi dingin karena sang Raja sudah tidak sadarkan diri sejak pertarungan terakhirnya dengan Maximus.

Jedrek menyipitkan kedua matanya dan mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, tapi hal itu malah membuatnya menggeram kesakitan. Tubuhnya terasa sangat lemah, seakan ia sudah tidak menggunakannya sejak lama. "Apa yang telah terjadi?" Ia bertanya dengan suara yang kering. Tenggorokkannya terasa seakan ia baru saja menelan pasir.

Lilac mendekat dengan membawakan satu gelas air di tangannya dan duduk di pinggiran tempat tidur, di sebelah Jedrek. Ia membantu Jedrek untuk menyesuaikan bantalan di belakangnya, jadi ia bisa minum tanpa tersedak.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com