"Kau sudah bangun..." Lilac meletakkan buku yang berada di tangannya dan berdiri dari sofa lembut yang sudah ia duduki selama berjam-jam sebelumnya itu.
Di luar jendela, matahari hampir tenggelam dan bubur yang berada di dalam sebuah mangkuk yang dibuatkan untuk Jedrek telah menjadi dingin karena sang Raja sudah tidak sadarkan diri sejak pertarungan terakhirnya dengan Maximus.
Jedrek menyipitkan kedua matanya dan mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, tapi hal itu malah membuatnya menggeram kesakitan. Tubuhnya terasa sangat lemah, seakan ia sudah tidak menggunakannya sejak lama. "Apa yang telah terjadi?" Ia bertanya dengan suara yang kering. Tenggorokkannya terasa seakan ia baru saja menelan pasir.
Lilac mendekat dengan membawakan satu gelas air di tangannya dan duduk di pinggiran tempat tidur, di sebelah Jedrek. Ia membantu Jedrek untuk menyesuaikan bantalan di belakangnya, jadi ia bisa minum tanpa tersedak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com