webnovel

Bab 13

Aku masih duduk di amben yang terletak di belakang gedung pondok pesantren. Beberapa amben berjajar rapi yang berhadapan langsung dengan kolam ikan milik pondok pesantren.

Wanita yang sedang duduk di sampingku itu terlihat sendu. Wajah mungilnya selalu terulas senyuman setiap kali kami berpapasan.

Jantungku berdebar kencang, mungkin saat ini wajah'ku terlihat pucat menunggu wanita itu menyampaikan tujuannya kepadaku.

Kulihat tatapan sendu wanita itu terlihat santai. Tak terlukiskan ekspresi apapun dari wajahnya. Mungkin dia lebih pandai menyimpan rasanya dari pada aku.

"Des," ucap Puspa meraih punggung tanganku yang berada di pangkuanku, menjatuhkan tatapan hangat padaku yang gugup.

"Iya," sahutku sedikit terkejut dengan wanita yang usianya lebih tua dariku itu. Meskipun tubuh mungilnya membuatnya masih terlihat awet muda.

"Aku ingin melamarmu untuk suamiku, Gus Al!" ucap wanita itu mantap. Membuat jantungku hampir saja copot dari tempatnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com