webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 47-Paula Murka

"Sialan!" Paula melempar tas selempang yang ia bawa di atas sofa, sesampainya ia di rumah.

Terlihat wajah sinis penuh emosi yang ia tampilkan. Rupanya perasaannya cukup hancur melihat perlakuan Azka sebelumnya.

Ia mulai frustasi, harapannya untuk kembali pada Azka serasa mustahil. Ia menggaruk kepala dan mengacak-acak rambutnya. Rasanya, ia tak mampu berpikir rencana apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Tubuhnya luruh di atas sofa tanpa kekuatan. Ia terperanjat manakala diingatkan lagi pada satu nama 'Sabrina' wanita yang ia anggap tak tahu diri, berani-beraninya melangkahinya.

"Kalau aku tidak bisa mendapatkan Azka lagi, wanita lain pun tak boleh mendapatkannya," desisnya di tengah lamunan.

Paula merogoh tas selempangnya kemudian mengambil ponsel di dalam tas itu. Ia mengusap layar ponselnya kemudian memainkan jemarinya terlihat seperti hendak menghubungi seseorang.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com