webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 33-Curiga Lagi

Nazwa berjalan memasuki ruang kamar mereka dan mengunci pintunya. Ia mendekati Sabrina yang terlihat sangat gelisah seraya duduk tepat di sampingnya.

"Kamu kenapa, Rin? Meskipun aku belum begitu lama mengenalmu, tapi aku bisa melihat jika ada yang kamu sembunyikan dari aku," ujar Nazwa dengan tatapan nanar penuh selidik.

Sabrina membungkam, ia tertunduk lesu mendengar deretan pertanyaan dari Nazwa. Ia hanya bingung harus menjawab apa pada sahabatnya itu. Rasanya tak mungkin ia harus kembali berbohong, terlebih kepada sahabat yang telah berkali-kali merangkulnya dari kesengsaraan.

"Naz aku mau jujur sama kamu. Tapi, kamu janji ya jangan biarkan orang lain mengetahuinya," lirih Sabrina seraya mendongak ke arah Nazwa.

"Rin! Kamu itu sahabat aku. Tak akan pernah ku biarkan siapapun menyakitimu. Bicaralah, rahasiamu aman di tanganku," ucap Nazwa seraya meraih kedua tangan Sabrina.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com