"Iya, Tuan!" Nazwa membeliak tatkala mendengar panggilan Azka yang begitu mengagetkan.
"Biar saya saja yang panggil! Saya sudah gerah duduk di sini," ucap Azka menyindir Paula.
Langkah Nazwa terhenti di situ, seketika ia membalikan badan dan kembali ke tempat semula.
Sepertinya Azka sudah menutup rapat pintu hatinya untuk Paula. Seribu maaf tak mampu mengembalikan hati yang sudah tergores luka.
Gegas Azka beranjak dari tempat duduknya dan berjalan melangkahkan kaki meninggalkan suasana ruang makan yang semakin memanas.
Namun, sesampainya di lantai dua ia tak lekas membuka pintu kamarnya, Azka terlebih dahulu memastikan keadaan lebih aman. Menunggu Paula hengkang dari rumahnya.
"Tante. Aku pamit dulu ya," ucap Paula seraya meraih telapak tangak Bu Yeni mencium punggung tangannya.
"Iya, Sayang. Hati-hati ya di jalan. Kamu enggak usah khawatir, Tante akan bantu kamu kok supaya bisa balikan lagi sama anak Tante ya," ujar Bu Yeni menguatkan Paula yang mulai terlihat putus asa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com