webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 246-Melelahkan

"Mereka sudah kita lepaskan. Setelah tanda tangan kontrak tadi siang. Mereka tak akan membuka mulutnya. Mungkin resikonya memang terlalu besar jika mereka tak mengikuti perintah, Bos," lapor sang asisten yang selalu saja mengerjakan tugasnya dengan baik.

"Baguslah. Lalu, dimana mereka sekarang?" tanya Samudra memastikan.

"Mereka masih ada di kampung. Mereka akan tidur di sana untuk malam ini dan mungkin besok akan segera ke jakarta menemui, Azka. Sesuai dengan perintah." Sang asisten kembali menjelaskan.

"Bagus. Kerja kalian memang selalu bagus. Jatah kalian akan saya transfer malam ini juga. Saya akan segera pulang," pamit Samudra. Kemudian berjalan masuk ke dalam kendaraan roda empatnya.

Wajah semringah nampak jelas di wajah Samudra, ia merasa tenang dan aman karena rahasianya sudah terjamin aman. Tak ada yang tahu mengenai rahasia itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com