webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 226-Mengakui kesalahan

Samudra kemudian kembali duduk di sofanya dan Azka pun mulai bersiap mendengarkan jawaban dari sang manager Penti.

"Katakanlah!" pinta Azka setelah menunggu dan melewati ketegangan demi ketegangan.

Penti tampak tertunduk malu. Raut wajahnya lesu. Tentu ia sangat menyesali tingkah bodohnya itu. Melakukan sebuah fitnah dengan dalih kata persahabatan. Ia menyesal karena telah mengikuti permintaan Cantika yang merasa iri terhadap Sabrina.

"Ya saya akui memang benar, kalau saya meminjam lipstik milik Nazwa. Saya minta maaf," ucap Penti pasrah setelah ia melakukan drama pendeknya.

'Dasar wanita gila! Akhirnya ngaku juga kan!' cibir Nazwa dalam hatinya.

"Lalu!" timpal Samudra yang merasa menang karena ia telah berhasil menggeretak manager Penti.

"Saya mengambil benda milik Nazwa karena terpaksa, demi membantu teman saya," lanjut Penti masih dengan penjelasannya yang membuat dua lelak yang duduk di hadapannya terkejut.

"Siapa teman kamu?" Samudra bertanya tanpa lagi basa basi.