Setelah semuanya saling bercengkrama dan meminta maaf, mereka kembali duduk di sofa ruang tamu untuk melanjutkan pembicaraan.
"Nazwa!" panggil Sabrina pada sahabatnya itu karena dirasa tak menampakan diri.
'Untuk apa Sabrina memanggilku?' resah Nazwa dalam hatinya. Ia tak dapat membalas panggilan Sabrina. Gegas Nazwa menjauh dari pengintaiannya. Nazwa memilih untuk kembali ke ruang makan dan duduk dalam keadaan resah.
"Memangnya Nazwa ada di sini?" tanya Samudra saat ia mendengar Sabrina memanggil Nazwa.
Sabrina mengangguk. "Iya karena ia tinggal bersama kami."
Apakah Samudra masih geram dengan Nazwa? Enathlah yang pasti lelaki berkulit putih itu masih tampak dingin saat mendengar nama Nazwa disebut.
Karena panggilannya tak ada jawaban dari Nazwa, gegas Sabrina beranjak dari tempat duduknya.
"Aku akan meminta Bi Atun membuatkan minum," ucapnya seraya berjalan menuju pantry.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com