webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 160-Fakta baru

"Tidak, Ka. Mamah hanya ingin diantar Sabrina saja. Kamu harus tetap ke kantor," tolak Bu Yeni dengan halus. Ia tak mau jika Azka ikut karena ia akan kaku dalam perbincangannya.

"Tidak bisa, Mah. Aku akan khawatir jika hanya Sabrina yang mengantar Mamah. Aku tak akan mengizinkannya, Mah." Azka berbicara dengan tegas.

Bu Yeni tampak bingung. Kemarin lusa ia sempat bermimpi bertemu suaminya yang berpesan agar segera membereskan masalahnya dan membebaskan Sindi yang telah lama menderita karena mereka berdua. Kata-kata suaminya itu terus saja terngiang di telinganya, sehingga membuat Yeni semakin merasa bersalah.

Namun, Yeni tak memiliki banyak keberanian untuk mengungkapkan kesalahannya pada Azka. Yeni bingung dan dilema, satu sisi ia harus menuntaskan pesan almarhum suaminya, tapi di sisi lain Yeni tidak mau Azka mengetahui masalah hitam ini.

"Tapi, Ka. Mamah hanya ingin diantar Sabrina saja, sudah cukup." Yeni terus saja berusaha menolak bantuan Azka.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com