Sabrina tampak dilema. Sudah ia sangka jika Azka memang tak akan memberikam izin. Sabrina kemudian mengikuti langkah suaminya ke dalam rumah.
"Mas tunggu dulu," rengek Sabrina dengan nada manja. Ia pun sebenarnya bingung harus berbuat apa.
"Kenapa lagi, Rin!" Azka menghentikan langkahnya.
"Aku sudah mengenal temanku dan aku sudah pernah datang ke rumah sakit," celoteh Sabrina.
"Kapan?" tanya Azka tampak masih tak percaya.
"Saat kamu tak ada kemarin, aku sempat pergi ke rumah sakit karena temanku koma, dan hari ini keluarganya kembali menghubungiku. Temanku kritis dan dia ingin bertemu denganku hari ini," ujar Sabrina memperjelas ucapannya.
Azka tampak mematung. Ia berpikir iba dengan cerita istrinya. "Oke kita kesana, aku akan menemanimu," balas Azka.
"Kalau kamu menemani aku, lalu siapa yang akan menemani, Mamah?" tanya Sabrina tampak bingung.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com