webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 138-Pilu

Malam ini adalah malam pertama digelarnya tahlilan untuk Azka, semua orang berkumpul dikediaman Assegaf. Mulai dari kerabat, tetangga dan sahabat Azka. Semua orang hadir tampak tak menyangka mendengar kabar buruk yang menimpa Azka.

Sabrina tak berhenti dengan tangisannya. Ia menyesali dengan perkataannya yang terkesan mendo'akan yang buruk terhadap suaminya yang kini menjadi kenyataan.

Bramantio yang berada di dekat Sabrina, memeluknya dengan erat guna memberi sandaran untuk putrinya agar mampu meluapkan rasa sedihnya.

"Sabar, Nak. Ikhlaskan agar suamimu tenang di sisi-Nya," ucap Bramantio di tengah-tengah kesedihan Sabrina.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com