Malam ini adalah malam pertama digelarnya tahlilan untuk Azka, semua orang berkumpul dikediaman Assegaf. Mulai dari kerabat, tetangga dan sahabat Azka. Semua orang hadir tampak tak menyangka mendengar kabar buruk yang menimpa Azka.
Sabrina tak berhenti dengan tangisannya. Ia menyesali dengan perkataannya yang terkesan mendo'akan yang buruk terhadap suaminya yang kini menjadi kenyataan.
Bramantio yang berada di dekat Sabrina, memeluknya dengan erat guna memberi sandaran untuk putrinya agar mampu meluapkan rasa sedihnya.
"Sabar, Nak. Ikhlaskan agar suamimu tenang di sisi-Nya," ucap Bramantio di tengah-tengah kesedihan Sabrina.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com