"Memangnya kenapa kalau aku memaki? Kau memang membawa bajingan pengecut! Pengecut! Seonggok sampah!" Si gendut mengejek.
"Huh …." Nie Tanpa Nama menghela napas dan berbalik ke hutan di belakangnya. "Keluar, Paman!"
Sedetik kemudian, seorang pria yang memegang sabuk kulit bergegas keluar dari pepohonan.
Ketika si gendut melihat pria itu, dia tersentak dan ekspresinya berubah drastis.
Si gendut tidak pernah menyangka orang yang dibawa Nie Tanpa Nama … ternyata adalah ayahnya ….
Saat Nie Tanpa Nama menyaksikan si gendut dikejar-kejar oleh pria yang memegang sabuk kulit, dia mengeluarkan sekantong kuaci dari sakunya. "Terima kasih kembali, Paman. Anak-anak harus didisiplinkan sejak usia muda. Dia masih sangat muda tetapi sudah belajar mengatur pertarungan, jadi apa yang akan dia lakukan ketika dia besar nanti? Paman harus memukulnya sampai mati sekarang."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com