Sayang, kamu memang boros! Untungnya, aku mampu… (1)

Pelacak lokasi ---

Dua kata ini terus terulang di benak Wei'ai.

Dia berjalan cepat, kembali ke kampus dan mencari tempat sepi, kemudian dia mengeluarkan ponselnya, dengan marah menelpon Shen Shaobai.

"Sayang?"

Seketika setelah panggilan itu terangkat, suara terdengar.

Wei'ai selalu jijik dengan panggilan 'sayang', tetapi saat ini, dia mengabaikan hal itu… Hatinya terbakar, api menyala-nyala, dia tidak bisa menahannya, dan tidak ingin menahannya lagi!

"Shen Shaobai, apakah kamu menaruh pelacak lokasi di gelangku?"

Wei'ai menggigit bibirnya, mau memastikan keadaan.

Tetapi, dia tidak menolak itu, dan dengan terkejut menjawab: "Aku tidak menyangka kamu akan menemukannya."

"Apakah kamu gila? Mengapa memata-mataiku!"

Wei'ai dengan marah membentak.

Mereka berdua terdiam sejenak.

Saat Wei'ai berpikir dia merasa bersalah, suara halusnya terdengar lagi: "Sayang, aku melakukannya untukmu…"