Written by : Siska Friestiani
LoCC : 2014
Re-publish Web Novel : 9 Januari 2021
*siskahaling*
Pemakaman Ashilla berjalan lancar. Satu persatu orang mulai pergi meninggalkan tempat peristirahatan terakhir Ashilla Jhonson. Tapi Louis tidak beranjak makam Ashilla. Pria itu masih berdiri tegak di sana. Sudah tidak ada air mata, sudah tidak ada isak tangis. Hanya mata Louis yang memerah dan bengkak karena terlalu banyak menangis.
Louis bersimpuh di samping makam Ashilla, tubuhnya bergetar, menahan gejolak rasa bersalahnya kepada sang sepupu.
"Maaf kan aku" Louis berucap lirih, kepalanya menunduk dalam.
"Ashilla...."
"Maaf karena aku telah gagal melindungi mu"
"Maaf, maaf, maaf"
Tidak peduli berapa kali ia harus mengulangnya. Bahkan Louis rela mengatakannya di sepanjang sisa hidupnya.
Hujan tiba-tiba turun. Seolah merasakan kesedihan yang saat ini Louis rasakan.
Louis bergeming, membiarkan tubuhnya basah karena hujan. Membiarkan tubuhnya yang mulai menggigil karena kedinginan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com