Mo Liancheng memeluk Qu Tan'er dengan erat, sangat erat, seolah tak pernah merasa cukup mendekap istrinya itu. Dia juga menempelkan pipinya pada pipi gadis itu dan bergumam dengan gembira, "Akhirnya aku punya anak, istriku akhirnya hamil. Bisakah kamu percaya bahwa aku sangat bahagia sekarang ini?"
Dengan adanya seorang anak, aku harus bisa merawat dan mendidiknya dengan baik, kan? Jadi, aku akan memiliki banyak kekhawatiran di masa depan, kan? Batin Mo Liancheng.
Pikiran pertama Mo Liancheng bukanlah bahwa dia akhirnya menjadi seorang ayah, tetapi bagaimana untuk bisa merawatnya dengan baik. Walaupun dia tidak mengakuinya, di lubuk hatinya yang paling dalam, sebenarnya, dia telah menyembunyikan kegelisahan. Karena dia pernah mendengar dari Jingxin, Qu Tan'er berkata bahwa dunia tempat tinggalnya sebelumnya tidak lebih baik dari dunia yang dia tinggali saat ini. Akan tetapi, di sana ada anggota keluarga yang sangat penting baginya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com