Beberapa saat kemudian, dari dalam ruangan, seorang pelayan Nyonya Besar tiba-tiba keluar. Pelayan tersebut berdeham kemudian berteriak, "Nyonya Besar bertanya, apa Nona Keempat sudah menyadari kesalahan Nona?"
"Nona, ada yang sedang bertanya," ujar Jingxin sembari menarik lengan pakaian Qu Tan'er.
"Sudah dengar, tapi yang dimaksud dia bukan aku." Nona keempat? Enak saja. Rupanya aku tidak dianggap sebagai Nyonya Pangeran Kedelapan. Ckckck! Pelayan wanita itu sungguh arogan. Dia pikir apa posisinya di atas aku? Sikap arogan pelayan itu persis seperti tuannya, si nenek tua, pikirnya.
"Nyonya Besar sedang bertanya," kata pelayan itu yang lagi-lagi berteriak. Hanya saja tidak ada yang memedulikan dirinya.
"Kamu tuli atau bisu? Aku sedang menanyakanmu, kenapa tidak menjawab?" Nyonya Besar yang geram akhirnya keluar dari ruangan dan memaki-maki Qu Tan'er.
"Nyonya Besar tanya apa?" Qu Tan'er memasang wajah heran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com