webnovel

Cinta 1000 Tahun Sang Pangeran

Urbano
Contínuo · 14.5K Modos de exibição
  • 9 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Cerita kisah cinta sejati yang tidak pernah habis hingga seribu tahun lamanya. Sang Pangeran Erick yang memiliki sikap arogan dan angkuh, menerima perjodohan dengan wanita pilihan sang Raja. "Aku menerimanya, Raja." Pangeran Erick menantikan kedatangan calon istrinya yang ternyata mengingatkan dia dengan masa 100 tahun lalu. Sonia yang selalu membenci sang Pangeran, menjadi luluh dengan ketampanan dan sikapnya yang mendadak romantis. Hingga Sonia mengetahui kenyataan yang sama sekali tidak dia duga. "Keabadian, itulah yang ada di dalam tubuhku," ucap Pangeran dengan sendu. Pangeran bersama Sonia berperang melawan semua orang yang menentang dirinya mendapatkan tahta. Berjalannya waktu, saatnya Sonia menyadari dirinya semakin menua. Rasa cinta Pangeran membuktikan segalanya. "Cintaku 1000 tahun lamanya, hanya untukmu, Sonia." Ikuti kisah cinta sejati mereka yang bisa mengalahkan segalanya.

Chapter 1Pertemuan

"Waktuku sudah habis, Pangeran. Terima kasih …," rintih seorang wanita sembari tersenyum. Kedua tangannya yang sudah berkeriput dan lemas, berusaha meraih wajah tampan yang sedari tadi hanya diam berlinang air mata.

"Cintaku akan kembali untukmu, hingga 1000 tahun lamanya. A-ku … mencintaimu."

***

Sonia berjalan tersuruk-suruk masuk ke dalam kamarnya, setelah mendengar permintaan Raja dari mulut sang Ayah untuk menikahkah dirinya dengan anak laki-laki Raja semata wayang. Dia terus berjalan menyeret setumpuk tanya tentang bagaimana menyikapi hal ini. Akankah dia pergi untuk melarikan diri? Perlukan dia melakukan itu?

Tidak ada hasrat, tenaga, dalam dirinya. Kakinya terus melangkah hingga sampai di pintu kamar yang menemaninya sejak kecil. Dia berdiri menunduk, menahan linangan air mata. "Berpikirlah, Sonia. Kau tidak bisa melakukan ini. Menangis bukan tujuanmu. Jangan pernah melakukan itu."

Sejenak dia menutup kedua matanya. Tangan yang semula mengepal, kini terangkat memegang gagang besi. Sedikit tekanan ke bawah, bisa membuat pintu kamar yang semula masih diam, akhirnya terbuka. Sonia melangkah cepat memasukinya. Dia menutup kembali pintu itu dengan rapat.

Tubuhnya masih berdiri lemas. Rasa kecewa dalam dirinya sudah tidak bisa dia tahan. Menangis, itulah keputusan terakhir yang dia lakukan. "Impianku menjadi ballerina, sudah kandas. Aku tidak bisa lagi mewujudkannya." Suara itu sudah tersendat di kerongkongan. Kering dan serak. Bahkan jantungnya terus berdetak kencang. Sakitnya luar biasa.

"Dia, Pangeran itu, mempunyai banyak sekali wanita. Kenapa dia menerima pernikahan ini?"

Kepalanya terus menggeleng, masih tidak percaya dengan kenyataan pahit yang akan dia hadapi. Pikirannya kalut memikirkan keputusan orang nomor satu di negeri, tidak bisa dia langgar.

"Berpikirlah Sonia. Kau harus melakukan sesuatu untuk membuat dia tidak menyentuh, bahkan menyukaimu."

Pandangan kedua mata Sonia mengarah ke semua sudut ruangan, hingga senyuman kembali menghiasi wajahnya.

"Sepertinya ini adalah rencana terbaik yang akan aku lakukan," batinnya menatap sesuatu berwarna merah yang bisa membuatnya lega.

***

Tawa beberapa orang sudah memenuhi ruangan mewah tidak jauh dari istana. Sebuah ruangan tempat Pangeran untuk berkumpul dengan beberapa teman dan wanita yang akan memuaskannya. Minuman mahal yang semula tertata rapi di atas meja, sudah menghiasi semua sudut ruangan dengan isinya yang keluar membuat lantai sangat lengket. Para penghuni sekitar lima orang, masih bersorak menikmati semua minuman itu yang membuat mereka mabuk.

Pelukan beberapa pasangan dengan hasrat liar, semakin membuat mereka menikmatinya. Tangan kuat, kekar, dengan bulu tipis hitam yang menyelimuti tubuhnya, menarik dua wanita yang sangat beruntung menjadi pilihannya. Kini mereka berada di dalam ruangan khusus yang memang selalu disiapkan untuk Pangeran.

Dua wanita meliuk gemulai membuat senyuman semakin terpancar di wajah pria yang sudah terlentang di atas ranjang menunggu kenikmatan untuk menghampirinya. Kedua mata hitam itu kembali membelalak melihat sesuatu yang sangat indah di hadapannya kini sangat polos. Tawaan manja semakin terdengar di hadapan pria tampan impian para Hawa.

"Lakukan sekarang!"

Kini miliknya sudah sangat hangat menuju lobang kenikmatan. Suara desahan saling bersahut-sahutan menggaung memenuhi ruangan. Hingga puncak dari kenikmatan itu akan terlepas. "Brak!" Pintu ruangan terbuka mendadak. Pengawal pribadi sang Pengeran bernama Ren memasukinya secara tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan?!" teriakan kencang memekakkan telinga, membuat semua orang di dalam diam serontak. Ren mengarahkan tangan untuk membuat dua wanita yang masih dalam keadaan polos segera meninggalkan ruangan.

Hampir setiap hari Pangeran Erick membanjiri perutnya dengan menenggak rakus beberapa botol anggur mahal. Tidak lupa dua wanita selalu saja memuaskan hasratnya.

"Ren, kau mau aku cincang?" Tubuh kekar itu kini menerima jubahnya kembali dari pengawal yang menemani Ren.

"Tuan, kita harus segera menuju ke istana. Calon istri Anda akan datang." Ren masih saja membungkuk. Napas keras terhembus dari kedua lobang hidung pewaris tahta kerajaan itu. Menerima pernikahan terpaksa, adalah petaka baginya. Namun saat itu seluruh kerajaan terkejut dengan keputusan Erick menerima perjodohan yang begitu saja dia anggukkan.

"Aku menerimanya karena aku sudah bosan dengan semuanya. Lebih baik aku menerima seorang wanita. Karena aku ingin bermain-main dengan istriku. Pasti dia sama dengan wanita lain yang menyerahkan dirinya begitu saja," katanya sembari membenarkan jubahnya yang sedikit bergeser.

"Raja hanya menginginkan Anda berada di istana, Tuan." Sekali lagi pengawal itu meyakinkan agar Erick tidak lagi melarikan diri dari istana yang selalu saja dia lakukan.

"Baiklah, ayo kita temui calon istriku."

Langkah kaki berat membuat semua pelayan menunduk seketika. Kedua mata tegas tanpa kompromi melewati mereka begitu saja. Dengan sigap Ren membuka pintu kereta mewah yang membuat Erick akhirnya memasukinya. Jemarinya terus bergerak menandakan kekawatiran. "Aku akan memiliki istri," batinnya terkekeh.

Kerajaan Castile Alcazar sebuah istana yang sudah berdiri sejak lama hingga masih saja kokoh. Menurut sejarah, kerajaan itu sudah ada selama ratusan tahun. Raja Philip dan Ratu Simira menggantikan pasangan raja dan ratu sebelumnya yang sudah menjaga berdirinya kerajaan hingga memasuki era modern.

Pengawal berjas hitam dengan tinggi rata-rata hampir dua meter, membuka pintu gerbang kerajaan. Kereta mewah milik laki-laki tampan dengan visual yang tak terkalahkan, menepi tepat di depan karpet merah yang sudah terbentang. Semua pelayan berbaris untuk menyambut kedatangannya.

Angkuh, arogan, itulah sifatnya. Mendominasi semuanya, itulah kesukaannya. "Ren, apakah dia sudah berada di ruanganku?" tanyanya sebelum mengeluarkan kaki kirinya dari kereta. Dengan masih membungkuk, Ren menganggukkan kepala.

"Baiklah, aku akan segera membuka bajunya dan menyelesaikan masalahku tadi. Kau memang menyebalkan, Ren. Aku hampir saja mengeluarkan lava itu, namun kau tahan. Kau tidak akan aku maafkan," gerutunya.

Erick berjalan tegak dengan pandangan lurus ke depan segera memasuki ruangan pribadinya. Langkah yang semula kencang, kini terhenti mendadak di depan pintu hitam kokoh dengan ukiran khas sangat indah. Kedua matanya melirik pengawal setianya yang kali ini membalas tatapan sang Pangeran. "Apakah dia masih suci?" Dengan mengernyit Erick menunggu Ren menjawab pertanyaannya. Ren sendiri terkejut mendengarnya. Selama ini Erick tidak pernah menanyakan apapun tentang calon istrinya itu.

"Dia masih sangat suci, Pangeran," jawab Ren membuat senyuman sosok di hadapannya terlepas begitu saja. Kepalanya yang bergerak ke kanan, membuat Ren segera membuka pintu ruangan.

Erick menarik napas dengan penuh percaya diri melangkah masuk. "Ren, tinggalkan kami berdua," katanya sembari menatap sosok wanita yang masih membelakanginya. Ren mengangguk, kemudian melangkah keluar, menutup pintu dengan rapat.

Rambut hitam terurai panjang sampai pinggang, sedikit bergelombang indah terkena semilir angin dari jendela yang terbuka. Erick menatap calon istrinya dari atas sampai bawah. Dia sedikit termangu melihat lekukan tubuh sempurna dengan warna kulit putih bersih berada di dalam diri calon istrinya. Wewangian parfum melati yang menyengat hidungnya, spontan membuat dia menarik napas kemudian menghembuskan perlahan.

"Apa kau tidak mau melihat calon suamimu ini?" Erick berjalan menuju kursinya yang berada di tengah ruangan. Dia duduk sambil menyilangkan kedua kakinya dan mengelus-elus dagu lancip miliknya dengan jemari kanan.

"Aku memerintahkanmu, berbalik!"

Sonia perlahan memutar tubuhnya. Dia kini berdiri tegak di hadapan sang Pangeran yang melotot tajam, hingga sontak mengangkat tubuhnya untuk berdiri.

"Kenapa kau menutup wajahmu?!" teriak Erick dengan kemarahan.

"Karena wajahku sangat buruk!" jawab Sonia dengan lantang.

***

Ramuan di dalam sebuah tungku besar sudah dipersiapkan. Pasangan penguasa kerajaan masih saja menunggu sang Herlin ahli mistis menuangkan semua rempah-rempah di dalam botol kaca tertutup kain sutra putih. Lelaki tua berjenggot putih itu menyodorkan botol minuman yang bisa menyelamatkan kerajaan.

"Apakah ini bisa membuatnya kembali normal?" Ratu menatap gelisah minuman yang kini berada digenggaman Raja.

"Paling tidak kita harus mencobanya." Dengan suara pelan, Raja memasukkan ke dalam kantong hitam sebagai syarat sebelum menggunakannya karena sudah mendapat mantra.

"Kehidupan yang dia jalani selalu membuatnya menderita. Aku sangat kawatir dengan masa depan kerajaan ini. 1000 tahun sangat lama." Suara lemas Ratu membuat Raja kepayahan mencari rencana. Selama ini segala cara sudah dicobanya. Namun selalu saja gagal.

Kedua penguasa itu masih saling menatap, berharap apa yang sudah mereka persiapkan membuahkan hasil.

"Raja, calon istri Pangeran membuat keributan." Pengawal kerajaan segera melapor ketika mendengar keributan di dalam ruangan Erick. "Dia menutup sebagian wajahnya."

"Apa?"

Você também pode gostar

Transmigrasi: Nyonya Chi Merayu Profesor Jun yang Dingin

Ketika Chi Lian meninggal di buminya, ia terbangun dalam tubuh gadis lain yang memiliki nama sama seperti dirinya di bumi yang berbeda. Bumi dengan kekaisaran dan keluarga kerajaan. Miskin dan putus asa untuk bertahan hidup, ia terikat pada sistem peliharaan virtual yang dapat mengakses teknologi dari planet asalnya untuk digunakan olehnya. Hanya ada satu masalah. Satu-satunya pekerjaan yang bisa ia lakukan adalah sebagai paparazzi. Dari situ, ia bertekad untuk membangun kekaisaran media miliknya sendiri dan mengambil kembali apa yang hilang dari keluarganya. Target berita utamanya adalah para bujangan yang paling diinginkan tapi sulit didapatkan di kekaisaran. Mereka kaya, tampan dan media takut menerbitkan gambar dan informasi mereka. Namun entah bagaimana, Chi Lian berhasil melakukan yang mustahil, ia mengambil gambar mereka sepanjang waktu. Lagipula, wanita mana yang tidak mau membayar untuk gambar dan berita eksklusif mereka. Satu di antaranya sangat menarik perhatiannya, CEO dingin sekaligus Profesor Jun Muyang yang semua orang bilang cuek terhadap wanita. Dengan teknologi dan kecerdasannya, Chi Lian dan putri angkatnya menemukan segala cara untuk masuk ke ruang pribadinya dan dalam prosesnya, mencuri hatinya. Tapi sejauh mana ia bersedia untuk melelehkan hati profesor Balok Es dan menjaga para pesaingnya pada jarak? Semua wanita di kekaisaran yang menginginkan Jun Muyang dengan sabar menunggu penolakannya. Tapi itu akan menjadi penantian yang panjang. Minggu pertama..."Jun Muyang, aku membelikanmu bunga-bunga ini." Jun Muyang: "Pergi sana." Tahun pertama..."Sayang, aku butuh ciuman lain." Chi Lian..."Pergi sana." Karya lainnya. Bertransmigrasi dari dunia zombie menjadi istri raja mecha[berlangsung]

1cutecat · Urbano
Classificações insuficientes
349 Chs

Istri Miliarder yang Sakit

Seorang gadis miskin yang lahir dengan penyakit jantung bawaan tidak memiliki banyak harapan untuk masa depan, tetapi hidupnya berubah drastis ketika seorang pria kaya, tampan melamarnya setelah transplantasi jantung. Ini adalah hal yang paling mengejutkan yang terjadi pada dirinya dalam 22 tahun hidupnya. Abigail tidak pernah menyangka bahwa Christopher Sherman, seorang pengusaha muda miliaran dolar, akan mendekatinya dan mengungkapkan keinginannya untuk menikahinya. Dia sangat gembira dan menerima lamarannya. Tapi sedikitpun dia tidak tahu bahwa pria tampan berusia 32 tahun itu memiliki alasan tersembunyi untuk ingin menikahinya. Abigail melangkah ke dunianya dengan penuh harapan di hatinya. Tapi menikah dengannya bukanlah akhir bahagia. Ini hanyalah awal. Akankah dia mampu menjaga hatinya agar tidak hancur? Apa yang akan terjadi jika dia mengetahui motif sebenarnya? ============= "Hidup mudah sebelum aku menikahimu," ujar Abigail dengan kesakitan di matanya. “Aku sekarat, tapi aku bahagia.” "Maksudmu?" Christopher merangkul lengannya. “Berhenti bicara omong kosong dan minum obat,” katanya sambil merapatkan sebuah tablet ke telapak tangannya. Di bawah tatapan menyala Christopher, Abigail merasa ketakutan. "Apakah kau merasa sulit memenuhi tuntutanmu untuk memiliki bayi? Sudah dua tahun, Christopher." Dia tidak menjawab pertanyaannya. Semua yang dia lakukan hanyalah menatapnya, tak berkata apa-apa. “Mengapa aku merasa seperti kau tidak peduli dengan perasaanku?” tanya Abigail. “Tidakkah kau mencintaiku?” Keangannya adalah jawaban yang jelas.

Angelica2511 · Urbano
Classificações insuficientes
715 Chs

APOIO