Tepat di tengah malam di dalam gedung tanpa jendela yang berbentuk seperti roket. Hiko Seijuro XIII muncul di dalam gedung itu tepat di hadapan Aleister Crowley yang melihat ke arah Hiko dengan pandangan yang dipenuhi oleh kebencian. Dan Hiko memandang ke arah Aleister dengan senyuman yang dipenuhi kemenangan.
[Apa yang kau lakukan di sini Hiko Seijuro XIII! Apa kau datang untuk menertawakan kegagalan yang kualami dalam rencana yang kubuat!]
Aleister berteriak dengan sangat keras, sebab ia sama sekali tidak menyangka kalau Hiko akan muncul di dalam kediaman pribadinya.
"Menertawai kegagalan yang kau alami? Untuk apa juga aku melakukan hal yang tidak ada gunanya begitu!" Kata Hiko sambil tertawa terbahak-bahak. "Aku tahu kalau akhir-akhir ini rencana yang sudah kau buat dengan susah payah tidak berjalan dengan lancar karena bertambah kuatnya Teitoku Kakine dan juga kalahnya Accelerator.Tapi aku datang ke tempat ini karena urusan yang lain, bukan untuk menertawai kegagalan yang kau alami."
[Datang untuk urusan yang lain? Memangnya urusan macam apa yang kau miliki denganku!]
Kata Aleister yang tidak suka dengan keberadaan dari Hiko di dalam ruangan pribadinya.
"Aku merasakan keberadaan dari Pandemonium Joker satu hari yang lalu di Kota Akademi ini," Kata Hiko dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat serius. "Apa kau tahu sesuatu tentang hal ini!"
Aleister menelan ludahnya ketika ia mendengar ucapannya Hiko yang disertai dengan aura membunuh yang sangat kuat. Ia mungkin adalah penyihir jenius yang diakui sebagai salah satu yang terkuat, tapi menahan aura membunuh dari manusia terkuat di dunia bukanlah sesuatu yang bisa ia lakukan dengan baik. Aleister harus menggunakan semua kekuatan sihir yang ia miliki untuk menahan aura membunuhnya Hiko apalagi di saat dia sedang melemah karena aura suci yang menghantam tubuhnya.
***
[Aku bisa merasakan aura miliknya dengan jelas tapi aura keberadaan iblis yang mengendalikan aspek Greed dari tujuh dosa besar sangatlah tipis. Ada kemungkinan kalau dia membuat kesepakatan dengan Teitoku Kakine yang secara aneh mengalami peningkatan yang sangat pesat.]
Aleister adalah satu-satunya orang di dunia ini yang bisa membuat perjanjian dengan Pandemonium Joker tanpa bisa dimanfaatkan oleh sang iblis. Dan Aleister mengetahui dengan pasti betapa bahayanya membuat perjanjian dengan iblis keserakahan, makanya Aleister tidak berani untuk membuat perjanjian lain dengan Pandemonium Joker.
"Apa yang menjadi tujuannya membuat perjanjian dengan cadangan dari Accelerator yang adalah pion kesayanganmu?" Tanya Hiko. "Kalau hanya sekedar mengumpulkan energi negatif aku rasa tidak terlalu masuk akal."
[Kau tanya padaku apa yang dia inginkan sekalipun aku tidak akan tahu jawabannya, Hiko Seijuro XIII. Sebab sebagai iblis yang muncul akibat rasa serakah yang dimiliki oleh manusia semua tindakan yang dilakukan Pandemonium Joker bertentangan dengan semua logika yang kita miliki.] Jawab Aleister. [Kau lebih mengenal Pandemonium Joker dariku karena kau mengenal iblis itu jauh sebelum aku mengenalnya, harusnya kau yang lebih tahu soal dirinya daripada aku. Kenapa kau harus bertanya mengenai mahluk yang paling kubenci di dunia ini kepadaku!?]
"Sekalipun aku sudah berinteraksi dan melawan Pandemonium Joker jauh lebih lama dari dirimu Aleister Crowley. Aku sama sekali tidak dapat menebak apa yang dipikirkan dan apa tindakan dari Pandemonium Joker. Sebagai sesama mahluk yang memiliki pikiran jahat aku yakin kau bisa lebih tahu apa yang dia pikirkan daripada diriku. Makanya aku bertanya soal dirinya kepadamu!" Kata Hiko yang menjelaskan kenapa ia menanyakan soal Pandemonium Joker kepada Aleister.
[Aku akui kalau aku bukanlah seseorang yang baik karena aku menghalalkan segala cara demi mencapai tujuanku. Tapi aku adalah manusia yang masih memiliki perasaan! Jangan samakan aku dengan mahluk yang murni jahat dan tidak memiliki perasaan seperti Pandemonium Joker!]
***
Saat ini Kakine yang sedang berdiri di hadapan Touma sedang berpikir dengan keras, cara apa yang paling tepat untuk mengalahkan Touma. Ia sudah menggunakan berbagai macam cara untuk mengalahkan Touma, tapi semua yang cara yang ia gunakan sama sekali tidak berguna karena perbedaan yang terlalu besar.
Kakine sebenarnya tidak memiliki niat untuk bertarung melawan Touma-san secepat itu. Tapi karena Kakine secara tidak sengaja bertemu dengan Touma ketika sang Esper terkuat di Kota Akademi sedang lari pagi dengan Shizuka. Kakine itu seseorang yang sangat pengecut dan pemalas, ia tahu tempat dimana Touma tinggal tapi Kakine tidak memiliki niat untuk pergi untuk menemui Touma secara langsung sebab ia tidak yakin kalau ia bisa menang melawan Touma.
Makanya ketika ia melihat Touma dalam keadaan lengah, ia langsung berpikir kau itu adalah saat yang tepat untuk membunuh Touma. Jadi Kakine menyerang Touma menggunakan bola khusus yang ia buat menggunakan Dark Matter. Bola itu tipis, sangat kecil dan tidak terlihat karena transparan ditambah bola itu memiliki tingkat kekerasan melampaui berlian. Dan Kakine menembakkan bola itu dengan kecepatan tinggi.
Tapi karena ada Ki barrier yang terus-menerus melindungi tubuh Touma ditambah tubuh Touma yang sangat kuat dan keras akibat latihan yang ia lakukan bertahun-tahun lamanya. Bola transparan itu hancur menjadi debu ketika menyentuh Ki barriernya Touma.
Touma yang sudah menyadari keberadaan dari Kakine dan serangan dari Kakine memilih untuk tidak mempedulikan Kakine, sebab di sisi Touma ada Shizuka dan ia tidak ingin Shizuka berada dalam keadaan bahaya. Jadi diam-diam Touma membuat bunshin dan menukar dirinya dengan bunshin itu kemudian berteleport tepat di hadapan Kakine yang ada di atas atap salah satu gedung tinggi yang ada di distrik tujuh.
***
"Apa kau sudah selesai menyerangku, Teitoku Kakine?" Tanya Touma. "Sebab sebentar lagi aku harus pergi bersekolah, dan aku tidak mau terlambat atau kalau tidak aku akan mendapatkan masalah dari Komoe-Sensei!"
"Arrgh aku tidak tahu bagaimana caramu bisa menahan semua seranganku! Tapi aku akan memastikan kalau seranganku yang selanjutnya akan membunuhmu!" Jawab Kakine yang menyerang Touma dengan menggunakan sinar matahari yang ia arahkan kepada Touma seperti laser.
Tapi sama seperti sebelumnya serangan itu tidak mempan kepada Touma. Yang hanya menguap ketika serangannya Kakine tepat mengenai dirinya.
"Aku bisa merasakan peningkatan kekuatan yang lumayan di dalam tubuhmu, tapi kalau kau berpikir bisa mengalahkanku hanya dengan bermodalkan peningkatan kekuatan yang tidak seberapa maka kau salah besar, Teitoku Kakine. Harusnya ketika sedari awal kita bertemu kau menyadari kalau perbedaan yang bagaikan langit dan Bumi di antara kita berdua. Tapi kau malah nekat menyerangku dan tetap tidak sadar kalau aku berada di level yang berbeda darimu. Apa kau tahu kalau aku serius mengalahkanmu tanpa menggerakkan seujung jari pun aku mampu."