"I-Ibu, a-apakah benar tidak apa-apa kalau aku pergi ke sekolah yang sama dengan Kamijou-san dan Shizuka-san?" Tanya Hyouka yang terlihat amat gugup tepat setelah ia keluar dari tabung inkubasi, tempat dimana tubuh buatan untuk digunakan oleh dirinya disimpan. "Bu-bukankah secara hukum aku adalah murid dari akademi perempuan Kirigaoka, ditambah lagi karena keistimewaan yang kumiliki, tidak mungkin aku bisa pindah begitu saja dari Kirigaoka ke sekolahnya Kamijou-san."
"Kau tidak perlu mengkuatirkan hal yang tidak perlu, Hyouka-chan," Jawab Tearju yang membungkus tubuh Hyouka menggunakan handuk. "Karena aku sudah mengurus dokumen kepindahanmu, ke sekolahnya Touma-kun. Sejak seminggu yang lalu tanpa diketahui oleh siapa pun kecuali oleh Hiko-Sama. Kepindahanmu ke sekolahnya Touma-kun itu resmi dan legal, bahkan Aleister Crowley salah satu dari orang yang memiliki kekuasaan tertinggi di Kota Akademi sekalipun tidak dapat berbuat apa-apa untuk mencegah kepindahanmu ke sekolahnya Touma-kun. Aku sudah merasa muak dengan Aleister Crowley yang membuat hidup kita menderita hanya agar 'rencana' besar yang ia miliki tidak gagal. Aku akan memastikan kalau kita berdua akan memiliki kehidupan yang terbebas dari pengaruhnya Aleister Crowley."
Hyouka lalu memeluk tubuh Tearju dengan sangat erat dengan air mata yang mengalir deras di pipinya, semenjak Hyouka mengenal Tearju sekitar sepuluh tahun yang lalu. Hyouka selalu menganggap Tearju sebagai ibu kandungnya, bukan hanya karena ingatan dari Hyouka yang sebelumnya ada pada dirinya. Tapi juga karena Tearju menganggap Hyouka sebagai anaknya sendiri meskipun Tearju tahu kalau 'Kazakiri Hyouka' bukanlah putrinya yang asli dan hanya sekedar tiruan yang dibuat oleh suaminya yang menjadi gila setelah kehilangan putri mereka berdua.
Selama sepuluh tahun terakhir ia menjadi bahan percobaan karena ia adalah kunci menuju Imaginary Number District. Dan berkat kemampuannya sebagai Imaginary Number District dan juga sebagai A.I dengan kemampuan yang tinggi, Hyouka bisa mengetahui identitas dari seseorang yang sudah membuat hidup dari Tearju dan dirinya selama ini menjadi penuh dengan kesusahan. Tapi sayangnya meskipun ia tahu kalau Aleister Crowley adalah orang gila yang sudah membuat dirinya dan Tearju menderita, Hyouka tidak dapat melakukan apapun kepada Aleister. Karena kemampuannya sebagai A.I sangatlah terbatas, ditambah lagi Aleister dilindungi oleh sesuatu yang mengerikan.
Sehingga Hyouka tidak berani untuk melakukan apapun terhadap Aleister.
***
Setelah tubuh Hyouka kering, ia lalu mengenakan seragam sailor yang telah disiapkan oleh Tearju untuknya. Hyouka terlihat senang ketika ia mengenakan seragam itu, karena ia sudah lama sekali memiliki keinginan untuk memakai seragam sekolah yang sama dengan yang dikenakan oleh Shizuka yang menurut dirinya sangatlah imut.
Hyouka pada dasarnya tidak memiliki masalah dengan seragam dari Akademi perempuan Kirigaoka, hanya saja ia merasa kalau dirinya akan terlihat lebih pantas kalau ia mengenakan seragam sailor dari sekolahnya Touma.
Di saat dirinya masih A.I yang masih berkeliaran secara acak di Kota Akademi. Terkadang Hyouka muncul di dekat sekolahnya Touma dan Shizuka, dan ia bisa melihat aktivitas dari Shizuka dan Touma di sekolah mereka. Hyouka mengenali Touma dan Shizuka berkat cerita dan foto yang ditunjukkan oleh Tearju, ketika ia mendengar cerita itu di saat Tearju masih menjadi guru di Akademi perempuan Kirigaoka.
Dan ia sangat senang mendengar cerita itu, sebab ia sendiri tidak dapat mengalami hal semacam itu akibat statusnya sebagai A.I dan tubuhnya yang tidak stabil.
Makanya sekarang di saat ia sudah mendapatkan tubuh baru yang stabil dan bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan Shizuka dan juga Touma yang sudah ia anggap sebagai temannya sendiri. Setelah Hyouka selesai mengenakan seragamnya, Hyouka tidak lupa mengikat rambut coklatnya yang panjang ke samping, lalu ia juga tidak lupa mengenakan kacamata kesayangannya.
Mata Hyouka sangatlah normal, bahkan Tearju memastikan ia tidak akan mengalami penurunan penglihatan berkat adanya nano machines khusus yang akan memastikan kalau seluruh bagian tubuhnya akan selalu berada dalam keadaan terbaik. Tapi Hyouka merasa tidak nyaman kalau ia tidak mengenakan kacamata, makanya ia meminta Tearju untuk membelikan kacamata dengan lensa normal, yang memiliki model yang sama dengan kacamata yang biasa ia gunakan.
Setelah Hyouka selesai mempersiapkan dirinya, ia tidak lupa mengambil tas sekolah yang sudah berisi buku pelajaran kemudian ia berjalan bersama dengan Tearju yang sudah mengenakan pakaian formal yang biasanya ia kenakan kalau ia akan menemui seseorang yang penting.
"Apakah kau merasa gugup, Hyouka-chan?" Tanya Tearju.
"A-aku merasa gugup, ibu," Jawab Hyouka yang masuk ke dalam mobil milik ibunya, sementara Tearju sendiri sudah berada di belakang kemudi. "Ka-karena akhirnya aku bisa menjalani kehidupan normal yang sudah kuimpikan selama ini, tanpa harus berpindah-pindah secara acak lagi di Kota Akademi."
"Kau akan menjalani debutmu sebagai murid baru, di sekolahnya Touma-kun," Kata Tearju sambil tersenyum kepada Hyouka tepat setelah Hyouka masuk ke dalam mobil. "Jadi tenangkanlah dirimu, dan buat dirimu menjadi lebih rileks, Hyouka-chan. Atau kalau tidak kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri di depan kelas Hyouka-chan."
"Ba-baiklah ibu," Kata Hyouka sambil mengepalkan tangan kanannya dan berusaha sebaik mungkin untuk menenangkan dirinya yang merasa gugup luar biasa. "A-aku akan mencoba untuk menenangkan diriku sebaik mungkin agar aku tidak mempermalukan diriku sendiri dalam debutku bersekolah di sekolah yang baru! Apalagi aku adalah putri dari Tearju Lunatique salah satu pelopor teknologi Nano Machines di Kota Akademi! A-aku tidak akan mau menodai nama ibuku! Kalau tidak aku tidak akan pantas menyandang nama Lunatique."
***
"Apa kau tahu, kira-kira tiga orang cewek yang akan menjadi murid baru di kelas kita Motoharu?" Tanya Aogami dengan wajah yang penuh dengan rasa penasaran. "Karena sebagai seseorang yang sangat ahli dalam mengumpulkan informasi, kurasa kau bisa mencari tahu identitas dari ketiga cewek itu."
"Meskipun aku tahu identitas dari ketiga cewek itu, berkat jaringan informasi yang kumiliki, tapi kalau aku memberitahu dirimu identitas dari ketiga murid baru itu maka aku akan menerima hukuman dari Fukiyose, Kami-yan dan juga Komoe-Sensei," Jawab Motoharu. "Apa kau pikir aku sebodoh itu, mau membiarkan diriku dihajar habis-habisan hanya karena kau ingin mengetahui informasi yang ingin kau pakai untuk memenuhi nafsu bejatmu itu Aogami? Maaf saja aku tidak ingin bonyok dan babak belur."
Aogami ingin protes terhadap Motoharu, tapi sebelum ia sempat melakukan hal itu. Seiri sudah menarik bagian belakang dari seragam sekolahnya lalu membanting tubuh Aogami ke pojok kelas sampai-sampai Aogami mengalami pingsan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari satu jam.
"Dasar idiot mesum!" Teriak Seiri. "Kenapa yang ada di dalam otakmu itu, hanya hal-hal yang mesum!"
"Aaah kenapa sih, Aogami-chii tidak pernah belajar dari pengalaman?" Kata Kirika sambil menghela nafas ketika ia melihat Seiri membanting tubuh Aogami. "Sifatnya benar-benar mirip dengan tokoh utama light novel modern fantasi yang cuma memikirkan dada cewek. Seharusnya ia bisa bersikap lebih dewasa seperti Touma-chii yang cool, kalem dan memiliki sifat yang baik."
"Nyahahaha kau lebih baik tidak menyamakan Aogami dengan Kami-yan yang adalah Esper terkuat di seluruh Kota Akademi," Kata Motoharu yang merasa geli mendengar ucapannya Kirika. "Perbedaan antara mereka berdua terlalu jauh bagaikan bumi dan ujung galaksi, makanya sampai kapan pun Motoharu tidak akan bisa menyamai Kami-yan."