04.Awalan yang bermasalah

Hari semakin malam, ia pun masuk kedalam kamar.

kini menuju dapur untuk menaruh kembali air hangat tersebut yang sudah dingin karena lama di pangkuan nya...

Ia pun mencoba mendorong kursi rodanya dengan sisa tenaga nya ke kamarnya masih dibawah.

jadi mudah untuk masuk kedalam kamar tanpa menaiki tangga.

ya, walaupun sebenarnya mereka mempunyai lift dalam rumah mereka.

Dengan tenaga terakhirnya ia sampai di kamarnya. Ia mengeluar kan air matanya yang sudah menumpuk pelupuk mata.

air matanya, terjatuh kembali dengan sia-sia.

Setelah lama menangis ia pun langsung mandi yang mengingat kannya bahwa ia masih memakai gaun pernikahannya. berendam dalam Bath-up dan membuat melupakan semuanya untuk sementara....

30 menit aku pun selesai memakai baju ku dengan sedikit bantuan ana pembantu rumah tangga.

"Sudah nyonya anda sangat rapih sekali dan cantik. tuan akan beruntung mendapat kan nyonya sebagai pelengkap hidupnya tuan" Itulah yang banyak dikatakan Para pembantu disini.

"Ah, bibi ada-ada aja. dimana rio, bi...?" tanyaku mencari ka rio setelah aku dituntun untuk keluar dari kamar.

"Tuan baru saja keluar setelah berganti pakaian....."ucap Ana dengan pelan dan mendorong kursi rodaku ke dalam dapur.

"Apakah nyonya dan tuan sedang bertengkar....?"timpal Ana kembali.

"tidak, saya tidak bertengkar dengan Rio. Memangnya ada apa...?" Tanya Rosa.

"tidak ada, nyonya ingin makan apa?" tanya Ana.

"saya juga ingin memasak, kalau begitu mari kita buat Sama-sama makan malamnya, OK.."

"Saya takut tuan akan marah nyonya"

"tidak akan bi kan ada Rosa...."

"kalau begitu mari nyonya"

Rossa dan bi ana pun mulai memasak sesuatu yang lezat...

Setelah lama berkutat didalam dapur akhirnya.

mereka telah menghidang kan beberapa makanan untuk makan malam.

Pada saat mereka menaruh makanan di meja makan telfon rumah pun.