webnovel

CHANGE FOR HER

"Memberi kesempatan kedua bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kepada seseorang yang telah menyakitimu.."

itamanalu · Fantasia
Classificações insuficientes
15 Chs

02. Rio

Nama rio adamsels baskara.

Umur 27 tahun. Pria yang merupakan keras kepala, cuek dan dingin. Pekerjaan, CEO dari perusahaan berlian, batu bara dan perhotelan.

Ia juga mempunyai beberapa perusahaan anak cabang dari berbagai negara.

Aku tak percaya apa yang di katakan pria tua yang selalu ku sebut sebagai ayah itu.

Aku sudah mempunyai pacar dan seenaknya di menikah kan aku dengan perempuan lumpuh itu.

Namun, aku mengalah karena selama ini papah mengalah.

Tapi tidak dengan cara seperti ini.

"rio, kali ini percaya pada papah. pilihan papah akan membuat kamu berubah dan membuat kamu tahu semuanya dalam arti yang sangat rinci..."

papah pun memanggil perempuan tersebut.

ia pun telah disebelah kanan papah sedang kan aku di sebelah kiri papah.

Tangan papah mengulur kepada ku dan aku pun mengengam tangan nya.

lalu tangan papah satu nya lagi mengambil tangan perempuan. menaruh diatas tanganku...

Melihat hal tersebut aku pun melototkan mataku kepadanya dan ia sepertinya takut dan menunduk.

Sampai akhirnya papah berkata...

"kalian tak boleh berpisah apapun yang telah terjadi. bantulah anak saya apabila dia salah dan kamu. Rio jangan pernah kembali ke kebiasaan kamu yang lama karena kamu akan menikah dengan nya. dan juga jangan pernah membuat pilihan papah nangis karena sifat dan kelakuanmu.."

"Iya, pah..." ucapku kepada Papah..

"tapi papah harus sembuh jangan sakit lagi..."kataku lagi menahan airmata ku untuk tidak keluar.

"tidak bisa, rasanya papah sangat lelah. papah hanya ingin tidur dengan waktu yang sangat panjang"

"pah, jangan berbicara seperti itu hanya papah satu satunya yang rio punya sekarang...."Rasa nya aku ingin menangis.

Namun sampai akhirnya alat patient monitor menandakan garis lurus....

"papah jangan pergi..." suara dari alat canggih itu berbunyi amat yaring di telinga ku tersebut membuatku menangis...

bagaimana tidak hanya dia yang ku punya. dan sekarang aku pun mempunyai beban yang harus ku pikul dan tanggung...

Yaitu, menikah dengan wanita lumpuh itu.

Seminggu kemudian setelah pemakam papah.

aku pun langsung datang ke rumah perempuan itu dan melamarnya.

dan sebulan kemudian kami menikah dengan perayaan yang sangat besar.