webnovel

Cerita Gadis Kembar

Cerita tentang anak gadis kembar yang terpisahkan akibat orang tuanya bercerai . Lexa yang sebagai kakak harus tinggal bersama sang ayah dikota , sedangkan Lexy sang adik tinggal bersama sang Ibu di kampung . Meskipun Lexa hidup serba mewah , namun semua itu tak menjamin hidupnya bahagia . Ia menjadi bad girl yg slalu membuat onar disekolahnya maupun diluar sekolah . Lexa tak pernah mendapat perhatian yang lebih dari ayahnya , karena sang ayah tidak memperdulikannya , saking sibuknya dengan semua perkerjaan dan bisnisnya . Setelah 10 tahun berpisah akhirnya Lexa dan Lexy dipertemukan kembali . Meskipun kedua org tua mereka tdk mengetahuinya . Dan terkadang mereka tukar posisi walaupun sulit namun mereka berhasil membuat keluarganya kembali bersama .

Fhee_Mellyndha · Outros
Classificações insuficientes
27 Chs

Chapter 3

Hari liburpun telah tiba. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi. Mata Lexa masih terpejam dan tak ingin membukanya ditambah selimut merah berbahan katun lembut yang membalut seluruh tubuhnya membuat Lexa semakin tak ingin bangun dari tempat tidurnya. Kicauan burung mulai terdengar , mentari pagi telah menyapanya sedari tadi.

Tok tok tok !!!!!!

Terdengar suara ketukan pintu.

Tok tok tok !!!!!!

"Non ! Non Lexa bangun . Sudah pagi non . Dibawah ada temen non." teriak seorang pembantu dari balik pintu kamar Lexa.

"Heemmm , suruh ke atas saja bi." jawab Lexa.

"Baik non."

"Siapa sih pagi pagi gini juga udah dirumah orang ajah ?" pikir Lexa dalam hati.

Seseorang telah masuk ke dalam kamarnya dan segera membangunkan Lexa yang masih terbaring dikasur.

"Wooiiiii banguuunnnnn !!!" teriak Jessica sambil menyeret selimut kebawah kasur. Kemudian menarik narik tangan Lexa agar dia segera bangun dari tidurnya. "Alexa bangun." ucapnya lagi.

"Iiihhhhhh apaan sih Jess ? Masih pagi juga. Gue masih pengen tidur." Kata Lexa sembari menutup wajahnya dengan bantal.

"Udah ayo bangun. Gue mau cerita nih. Ini penting. Buruan lo bangun."

"Iya iya gue bangun." Akhirnya Lexa terbangun. Sambil mengucek ngucek mata Lexa bertanya. "Cerita apa sih ? Sampai lo datang ke rumah orang sepagi ini. Padahal nanti kita mau jalan."

"Elo kalau gak denger cerita gue , pasti nyesel deh."

"Yaudah buruan cerita." ketus Lexa penasaran.

"Ok ok , gue cerita . Jadi , semalam tuh gue pergi ke cafe kan bareng nyokap. Nah , pas mau pulang. Gue gak sengaja nyenggol seseorang yang lagi bawa minuman , sampe minuman itu tumpah dibajunya. Gue kaget dong , gue langsung bersihin bekas minuman yg tumpah dibajunya itu pake tisu tanpa melihat wajahnya. Eh , elo tahu apa yang terjadi ? Gue malah dijambak ma tu orang. Dan elo tahu , siapa orang itu ?"

Lexa hanya mengernyitkan alisnya sambil dengerin cerita Jessica yang udah kaya radio butut.

" Orang itu...." Jessica berhenti sejenak , seakan akan ingin membuat Lexa lebih penasaran. "Orang itu Dirgan." Lanjut Jessica. "Dia udah balik ke Indo."

Tak ada ekspresi apapun dari Lexa untuk menanggapi cerita temannya tersebut. Ia hanya memberikan ekspresi wajah datarnya.

"Udah ceritanya ?" tanya Lexa.

"Kok elo biasa saja sih ? Elo gak happy atau apa gitu. Gue udah cerita panjang lebar, datang ke sini pagi pagi. Tapi gak ditanggepin sama sekali. Ini berita bagus buat lo." ucap Jessica kesal.

"Cerita elo tuh be a es i , BASI !"

"Kenapa basi ?"

"Elo amnesia apa gimana sih ? Udahlah gue mau mandi." Lexapun segera berdiri dari tempat tidurnya dan bersiap untuk mandi.

"Astaga . Gue lupa." Jessicapun tepuk jidatnya sendiri. "Ih bego gue. Dirgan kan sahabatnya Lexa. Pasti ngabarin Lexalah mau balik Indo. Aaahhh nyesel gue , udah datang pagi pagi begindong terus cerita soal Dirgan yang gak... Aaahhhhh sialan."

Satu jam kemudian , merekapun telah bersiap untuk pergi. Dengan style Lexa yang berbeda , ia memakai rok hitam pendek , dengan kaos putih didalamnya yang dibalut jaket jeans berwarna dark blue membuat penampilannya terlihat lebih cute dari biasanya ditambah style rambutnya yang dicurly.

"Anjrit ! so cute." ujar Jessica geleng geleng kepala. "Kecantikan lo ngalahain kecantikan gue hari ini."

"Sebenarnya kemaren kemaren gue ngalah sama lo. Biar lo seneng aja gitu." Ledek Lexa sambil tersenyum licik.

"Sialan lo Lex. Pokonya, elo gak boleh lebih cantik dari gue."

"Hahaa bercanda kali Jess. Keep santuy beby. Tenang aja , gak bakalan ada yang nyaingin kecantikan sahabat gue satu ini. Elo number one in the world." Jessica tersenyum malu dipuji oleh sahabatnya sendiri. "Elo naik apaan ke rumah gue ?" tanya Lexa.

"Gue dianterin supir, sekalian nganterin ade gue bimble."

"Oh. Eh , elo teleponin sicabe dong. Suruh dia tunggu depan pos satpam aja."

"Ok."

Setelah menelpon , mereka segera berangkat menuju rumah Bella. Kemudian pergi ke mall untuk nemenin sahabatnya shooping. Mobil merah yang dikendarai Lexa melesat begitu cepat dijalanan membuat kedua sahabatnya sport jantung. Lexa memang sudah mahir membawa kendaraan beroda empat apalagi roda dua. Merekapun sudah terbiasa dibawa kebut kebutan dijalanan oleh Lexa.

Begitu sampai dimall , mereka bersenang senang tanpa beban dipikirannya. Ya , secara mereka terlahir dari keluarga berada. Setelah hampir 1 jam mereka muter muter dimall , mencari barang yang diinginkan Jessica. Akhirnya dapat juga , sepatu limited edition keluaran terbaru ditahun ini. Apa yang mereka pakai , apa yang mereka miliki . Semua termasuk barang brendit. Yang mana satu barang itu harganya bisa mencapai jutaan bahkan lebih.

"Girls, gue laper nih. Cacing gue ngajakin berantem mulu dari tadi." Ujar Bella.

"Makanya , kasih uang tu cacing biar jajan sendiri." timpah Jessica .

"Emangnya cacing gue manusia , bisa jalan plus jajan sendiri gitu ?" Gerutu Bella sambil manyun.

"Pada bacod kalian." Ucap Lexa sambil pergi menjauh dari kedua sahabatnya.

"Eehhh ca , tungguin dong." Jessicapun berlari mengejar Lexa sambil menggandeng tangan Bella.

Mereka langsung pergi ke tempat makan yang ada di mall tersebut. Saat sedang asyik menunggu pesanan datang sambil ngobrol ngobrol . Tiba tiba handphone Lexa berbunyi , tanda panggilan masuk.

"Siapa siapa ?" tanya Jessica kepo.

"Kepo maneh." jawab Lexa sambil menjawab panggilannya.

📞 "Hemm." sapa Lexa cuek.

"Dirgan tuh kayanya." kata Jessica

📞 "Dimana ?"

📞 "Dimall." Jawab singkat Lexa.

📞 "Ngapain ?"

📞 "Nongkrong."

📞 "Mall mana ?"

📞 "Kepo."

📞 "Mana ?" tegasnya.

📞 " Blok M Square."

Tanpa berkata kata lagi , Dirgan mematikan panggilannya. Dan ternyata , dia memang sudah berada di mall dan melihat Lexa . Namun ia hanya memastikan saja , apakah itu benaran Lexa atau bukan. Sontak saja Dirgan langsung menghampiri ke tempat duduknya Lexa dan sahabatnya.

"Boleh ikutan ?" terdengar suara Dirgan dari arah belakang Lexa.

Lexa sempat merasa kaget dengar suara tersebut. Orang yang barusan nelpon dia, ternyata ada dibelakang dia. Tetapi dia mengabaikannya.

"Aahhh Dirgan." Ucap Jessica kecentilan. "Sini sini gabung , duduk bareng kita."

Dirganpun langsung duduk dikursi sebelah Jessica tepat depan Lexa. Dia segera memandang wajah Alexa tanpa berkedip. Lexa merasa malu dan langsung memalingkan wajahnya.

"Kapan lo nyampe Indo ?" tanya Bella.

"Iya , kok kita gak tahu." sambung Jessica.

"Kemaren sore." jawab Dirgan yang masih menatap wajah Lexa .

"Lo balik Indo ngapain ? Kangen ya sama gue..." usil Jessica.

"Eh , Jess. Semua cowok tuh memang terpesona sama penampilan lo . Tapi ingat , hanya satu orang yang gak tertarik sama lo. Yaitu Dirgan . Diakan pemilik Lexa . Lebih tepatnya Alexandra Putri William." Jelas Bella.

"Naon sih cabe ?" kata Lexa sambil menyiku tangan Bella.

"Heh Bella ! Gue tuh canda kali. Ck , gak asyik lo anjrit." timpah Jessica kesal.

Dirgan hanya tersenyum mendengar mereka saling adu mulut.

"Gue pindah ke Indo , dan gue bakal sekolah diJakarta." Jawab Dirgan.

"Serius lo ? Kenapa pindah ? Enakan sekolah diLondon , daripada diJakarta." Tanya Jessica gak percaya.

"Kerjaan bokap udah beres diLondon, and gue minta balik ke Indo sama bokap. Lagian kalau gue tinggal diLondon sendiri , ogah gue. Mending gue balik." Dirganpun menjelaskan.

"Elo mau sekolah dimana ?" tanya Bella.

"Idiiihhh , kepo kalian. Udah kaya detektif aja . Tanya tanya mulu." Ucap Lexa ketus.

" Yeee... sirik aja lo." pekik Bella.

"Elo gak berubah ya dari dulu." Kata Dirgan terhadap Lexa.

"Maksud lo ?"

"Ice lemon tea , masih jadi minuman favorit lo." ucap Dirgan sambil senyum senang bisa bertemu kembali dengan sahabatnya sejak kecil.

"Memang gak ada yang berubah." Sambung Bella. "Lexa masih nackal dan masih menjadi BAD GIRL disekolahan."

Lagi lagi sentilan Lexa berhasil mendarat sempurna dijidatnya Bella.

"Aw ! Sakit ." Rengek Bella. "Tengkorak gue retak , lo harus tanggung jawab Lex."

"Bodo anjim." tegas Lexa.

Jessica dan Dirganpun tertawa melihat kelucuan sahabat sahabatnya.

"Kalian pulang naik apa ?" tanya Dirgan.

"Kita naik mobil , yang pastinya dianterin tuan putri." jawab Jessica.

"Mmm... Gimana kalo kalian baliknya dianterin temen gue aja." ujar Dirgan.

"Emangnya elo kesini bareng siapa ?" tanya Bella.

"Maksud lo temen ? wait wait wait . Jangan bilang lo kesini bareng si alay." ucap Jessica.

"Si alay ?" Dirgan mengerutkan jidatnya tanda tak paham.

"Iya , itu maksud gue si Ikhsan." jelas Jessica.

"Hahaa... kok elo tahu Jess ?" Dirgan tertawa kecil.

" Memang nya ada temen lo yang lain ?" Lexapun bertanya.

"Enggak sih , hehee." jawab Dirgan.

Akhirnya Jessica dan Bella dianterin pulang oleh Ikhsan. Dan Dirgan berhasil pulang bareng Lexa . Meskipun dia harus putar arah dulu , apalagi mobil yang ia bawa adalah mobil Lexa.

Disepanjang perjalanan , Lexa hanya terdiam . Enggan memberikan sepatah atau dua patah kata kepada Dirgan.

" Elo kenapa Lex , dari tadi diem mulu ? Elo gak seneng gue anterin balik ? Apa elo gak seneng gue balik Indo ?" tanya Dirgan. Tetapi Lexa masih saja diam tanpa kata.

Mobil yang melaju cepat , tiba tiba ngerem mendadak. Sampai Lexa kaget dan kejedot pintu mobil.

"Anjim ! Gila lo . Ngapain ngerem mendadak ? Kalo gu..."

Dirgan hanya terdiam sambil menatap tajam wajah Lexa. Lexapun tak berani menatap balik dan berhenti berbicara. Meskipun Lexa slalu cuek , Dirgan memang satu satunya orang yang bisa menaklukan Lexa.

"Kalau punya masalah tuh cerita , jangan diem kaya gini . Sebenarnya elo tuh kenapa ? Gue cuma mau seneng seneng sama lo . Gue tuh rindu sama lo ." Tegas Dirgan dengan nada yang agak tinggi . "Kenapa , elo gak seneng gue balik Indo ? Ok fine . I'm back in London again. Gu.. Guee..."

Dirgan tak melanjutkan pembicaraannya , karna melihat Lexa seperti menangis.

"Lex . Kok elo nangis ? So... sorry gue gak bermaksud buat lo nangis. Gue juga gak bermkasud bentak bentak lo . Gue cuman..."

Belum selesai berbicara , tiba tiba Lexa menyandarkan kepalanya di bahu Dirgan. Ia menangis sejadi jadinya.

"Yaudah , lo nangis aja dulu . Gue minta maaf kalau lo nangis gara gara gue . Elo boleh nangis sepuas lo dihadapan gue . Gue bakalan slalu ada buat lo."

Tak lama setelah itu, Lexa menceritakan semua permasalahannya. Dan merekapun melanjutkan kembali perjalanan mereka untuk pulang.