webnovel

Cerita Gadis Kembar

Cerita tentang anak gadis kembar yang terpisahkan akibat orang tuanya bercerai . Lexa yang sebagai kakak harus tinggal bersama sang ayah dikota , sedangkan Lexy sang adik tinggal bersama sang Ibu di kampung . Meskipun Lexa hidup serba mewah , namun semua itu tak menjamin hidupnya bahagia . Ia menjadi bad girl yg slalu membuat onar disekolahnya maupun diluar sekolah . Lexa tak pernah mendapat perhatian yang lebih dari ayahnya , karena sang ayah tidak memperdulikannya , saking sibuknya dengan semua perkerjaan dan bisnisnya . Setelah 10 tahun berpisah akhirnya Lexa dan Lexy dipertemukan kembali . Meskipun kedua org tua mereka tdk mengetahuinya . Dan terkadang mereka tukar posisi walaupun sulit namun mereka berhasil membuat keluarganya kembali bersama .

Fhee_Mellyndha · Outros
Classificações insuficientes
27 Chs

Chapter 23

Laki laki yang berdiri didepan kelas itu melanjutkan kembali perkenalannya.

"Hallo ! Nama saya Jason Geraldo pindahan dari Aussie. Terima kasih." Ucapnya tanpa gugup sedikitpun.

Semua muridpun bersorak tepuk tangan . Namun berbeda dengan Dirgan , ia terlihat sangat malas mendengar perkenalan laki laki tersebut. Dirgan hanya menatap sinis.

"Terima kasih Jason , silahkan duduk dengan Dirgan." kata kata Pak Irfan , jelas membuat kesal Dirgan.

"Shit !" umpat kecil Dirgan. "Si kampret Ikhsan , pake acara duduk sama Bella segala lagi." Dirgan tambah kesal.

Jason merasa senang bisa satu kelas lagi dengan Lexy seperti waktu disekolah dasar dulu. Saat berjalan menuju meja Dirgan , ia tak henti menebar senyuman manisnya kepada semua murid dikelasnya.

Setelah perkenalan selesai , wali kelaspun bergegas keluar ruangan untuk segera mengajar dikelas lain. Kebetulan Pak Irfan memberitahukan juga kalau Bu Rima tidak bisa mengajar pagi itu , dan hanya memberikan tugas untuk kelas IPA 3. Alhasil , kelas menjadi gaduh , ramai , dan berisik. Ditambah para murid cewek cewek saling bergantian menghampiri Jason untuk berkenalan dengannya.

"Gila !" pekik Jessica. "Baru Jason doang , anak anak udah pada heboh. Gimana kalo yang pindah itu personil BTS ? Bisa gila semua murid dikelas ini." ketusnya.

Risih dengan teman sekelasnya , Dirgan beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar kelas. Dirgan memang lebih tampan daripada Jason. Namun sikap Dirgan cenderung lebih cuek sekali ketiban sikap Jason yang bisa dibilang suka caper atau cari perhatian semua orang tanpa terkecuali. Ikhsanpun mengikuti Dirgan keluar kelas.

Lexy memperhatikan Dirgan , ia melihat tampang Dirgan yang begitu kesal . Ia heran dengan sikap Dirgan yang seperti itu.

"Dirgan kenapa ? Kok dia keluar kelas ?" gumam Lexy dalam hati.

"Lex !"

"Alexa !!" teriak Bella.

"Hah ? Iya Bell , kenapa ?" tanyanya.

"Elo ngelamun ?" tanya balik Bella.

"Ngelamunin apa sih ?" timpah Jessica.

"Eump ? Gak papa kok. Gue cuma ngerasa , sikap Dirgan kaya gak suka gitu sama Jason." ucap Lexy.

"Oh , itu." tukas Jessica. "Ya wajarlah , Dirgan kaya gitu. Orang dia musuhan dari SMP." jelas Jessica.

"Dulu kan mereka sahabatan sama elo. Elo lupa apa begimana sih ?" sambung Bella.

"Heh cabe ! Elo yang lupa , udh tahu Lexa amnesia masih aja nanya." pekik Jessica.

"Oh iya , gue lupa." ujar Bella seraya tertawa kecil. Kemudian Lexy manggut manggut mengiyakan penjelasan kedua sahabatnya.

"Kenapa bisa musuhan ?" tanya Lexy lagi.

"Gara gara elo lah." celetuk Bella.

"Kok , gue ?"

"Ya , iyalah. Kan rebutan jadi pacar elo." ketus Bella lagi. Lexy masih tak paham dengan apa yang dikatakan kepadanya.

"Gue gak ngerti deh ?"

"Halah , jangan dengerin si Cabe , Lex." ujar Jessica. "Bukan rebutan elo , tapi rebutan jadi ketua tim basket. Masalahnya sih gara gara si Reynal Cs." kata Jessica menjelaskan.

"Reynal ? Siapa dia ?" tanya Lexy lagi karena jiwa penasarannya sudah mulai aktif.

"Teman SMP kita dulu." jawab Jessica santai. Lexy hanya ber oh saja.

"Hai , Lex !" sapa Jason menghampiri Lexy.

"Hai Jason !" sahut Lexy.

"Lexa aja nih yang disapa ?" ketus Jessica.

"Hehee.. iya. Hai semuanya." ucap Jason cengengesan seraya melambaikan tangannya. Merekapun ngobrol ngobrol , membahas tentang kepindahan Jason ke Jakarta. Sampai jam keduapun telah tiba. Dan semua murid kembali ke kelas dan belajar.

Satu jam kemudian , bel istirahatpun telah berdentang. Waktu yang slalu ditunggu tunggu oleh setiap murid. Lexy and the geng segera pergi keluar kelas menuju kantin. Sebelum turun ke lantai dasar , karena kelas Lexy berada dilantai 2. Mereka dihadang oleh anak anak Red Devils. Cantika telah menunggunya sedari tadi.

"Heh Lexa !" teriak Cantika. Namun Lexy mengacuhkannya dan terus berjalan menuruni anak tangga. Karena kesal tak direspon olehnya. Cantikapun bertindak agak kasar , dengan mendorong Lexy ke bawah sampai terjatuh dan terguling ditangga. Jessica dan Bella refleks menjerit melihat sahabatnya terjatuh. Kemudian , Jessicapun membalasnya , dengan menarik tangan Cantika lalu melepaskannya hingga terjatuh juga. Karena posisi Cantika berada 2 langkah ke atas dari anak tangga dimana Jessica berdiri.

"Uppss ! Sorry !" ucap Jessica seraya menutup mulutnya dengan beberapa jari tangannya. Kemudian ia bergegas menolong Lexy.

"Awh !" ringis Cantika. "Brengsek lo Jessica." teriaknya.

"Elo maunya apa sih ?" tanya Lexy seraya berdiri dari jatuhnya. "Belum puas lo , kemarin udah nyiram gue didepan banyak orang ?" pekik Lexy kesal.

"Hah !? Dia nyiram elo ?" tanya Jessica. Bellapun langsung merebut satu cup minuman milik orang lain lalu menumpahkannya diatas kepala Cantika. Semua orangpun tertawa melihat aksi itu.

Cantikapun geram terhadap Lexy and the geng. Karena sudah merasa malu , ia pergi meninggalkan Lexa dan yang lainnya dengan diikuti dua pembokatnya alias Lilly dan Dhea.

"Kita dilawan ." ujar Jessica puas mengerjai Red Devils.

"Ati ati lo berdua , bisa kena dendamnya entar." ucap Lexy mengingatkan. Merekapun melanjutkan kembali untuk pergi ke kantin. Semua muridpun ikut bubar , kembali ke aktivitasnya masing masing.

Sesaat ketika Cantika sedang buru buru ke toilet untuk membersihkan dirinya. Ia tak sengaja bertemu dengan Jason dan hampir menabraknya.

"Elo ?" tanya Cantika kaget. "Kok elo disini ?"

Jason hanya mengerutkan keningnya sembari mengingat ingat cewek yang ada dihadapannya.

"Haa , gue ingat !" ucap Jason. "Elo cewek yang kemaren kan ?" Lalu seketika tertawa melihat kepala Cantika yang basah. "Kenapa lo ? Kayak yang abis nyemplung got aja." tanyanya.

"Minggir lo , brengsek !" pekik Cantika seraya menyenggol bahu Jason . Jason hanya mengerdikkan bahunya sambil tersenyum kecil.

Sedangkan dikantin , Lexy and the geng sudah mendapat tempat duduk dan memesan makanan. Ketika Lexy mengangkat tangannya ke atas untuk merapikan rambut yang agak berantakan , Bella melihat tangan Lexy yang lecet dibagian siku.

"Lex , tangan lo gak papa ?" tanya Bella seraya memegang dan memperlihatkan tangan Lexy yang luka.

"Gak papa kok , cuma lecet dikit aja." ucap Lexa santai.

Tiba tiba...

"Kenapa tangan lo ?" tanya seseorang yang tak lain adalah Dirgan.

"Eummmpp...?"

"Gara gara si Catokan tuh." potong Jessica.

"Udahlah , gue juga gak papa kok." tukas Lexy.

Kemudian Dirgan memegang pergelangan tangan Lexy lalu menarik dan membawanya pergi dari kantin.

"Lho ? Mau kemana ?" tanya Lexy kaget. Dirgan hanya diam .

"Gan , elo mau bawa kemana tu anak orang ?" teriak Jessica namun sama sekali gak direspon oleh Dirgan.

"Palingan juga UKS." celetuk Bella.

Makanan merekapun telah datang , Jessica dan Bella segera menyantapnya.

"Lho , kok cuma berdua ?" tanya Ikhsan tiba tiba. "Ini mangkuk baksonya ada 3 , bocah satu kemana ?"

"Tahu tuh , dibawa pergi sama Dirgan." gerutu Bella.

"Je , elo disini juga ?" tanya Jessica kepada Jason. Jason tersenyum dan mengangguk kecil. "Nih , elo makan aja dah punya Lexa. Dia pasti gak bakal balik sini lagi." lanjut Jessica.

"It's okay !" kata Jason lalu meraih mangkuk bakso milik Lexy dan menyantapnya.

"Yayang Bella ?" ucap Ikhsan alay.

"Yah , bucin." ketus Jessica sinis.

"Syirik bae lo." pekik Ikhsan.

"Kenapa sayang ?" tanya Bella sama sama alay.

"Kok kayak yang lagi seneng gitu ?" tanya Ikhsan.

"Gimana gak seneng , orang dia puas bisa ngerjain si Cantika." celetuk Jessica.

"Ngerjain ? Ngerjain bagaimana ?" tanya Ikhsan kepo.

Bellapun menjelaskan kejadian tadi sebelum mereka pergi ke kantin.

"Wah , pacar aku hebat. Udah bisa balas dendam." ucap Ikhsan memuji Bella seraya mengacak acak puncak rambutnya.

"Iya dong." kata Bella bangga.

"Oh , pantesan tadi dia basah kuyup kepalanya . Kek abis dikencingin kucing." ujar Jason diiringi tawa gelagaknya mereka. "Kena getahnya juga tu anak ." sambungnya.

"Wait , wait , wait ! Emang elo tahu , sama si Catokan ?" tanya Jessica heran.

"Enggak juga sih . Tapi kemaren , ketemu dia kafe pas gue lagi jalan bareng Lexa. And sempat ada cekcok sih . Tapi bapaknya meleraikan." jawab santai Jason sambil mengunyah bakso miliknya.

"Bapaknya ?" tanya Jessica melongo. "Emang elo pergi ke kafe mana ? Sampai bisa ketemu bapaknya siCatokan ."

"Alexand Cafe." jawab singkat Jason.

"Lah , bukannya itu kafe Lexa yang ada di Jakarta Timur ?" tanya Bella. Jasonpun mengangguk.

"Jadi , bapaknya itu Manager dikafe Lexa." jelas Jason. "Tuh bocah kagak tahu malu , pake bilang kesemua orang kalau kafenya itu milik dia. Haha... Ngeri gue dengernya." tambahnya.

"What ?" kata Jessica dan Bella bersamaan . "Jadi , Om Reza itu bapaknya si Catokan ?" tanya Jessica.

"Namanya juga Ratu drama , pasti banyak bohongnya." tukas Ikhsan.

"Eh , gimana kalo kita kerjain." saran Jessica.

"Ide bagus tuh , biar cepet dikeluarin tu anak." ujar Bella. "Itung itung kita bantuin si Lexa."

"Ok , kita bahas nanti."

Merekapun segera menghabiskan makanannya. Lalu kembali ke kelas. Karena bel masuk sebentar lagi berbunyi.

Beberapa jam kemudian , setelah bel istirahat usai. Sekolah akhirnya bubar. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk segera pulang kerumahnya masing masing. Kali ini Bella diantar jemput oleh Ikhsan. Jessicapun pulang sendirian dengan dijemput supirnya. Dan Lexy segera mengikuti Dirgan menuju parkiran mobil dimana mobil Dirgan terparkir. Lalu pergi meninggalkan pekarangan sekolah. Jasonpun pulang sendirian , dengan menaiki motor gedenya berwarna merah plat hitam.