webnovel

Cerita Gadis Kembar

Cerita tentang anak gadis kembar yang terpisahkan akibat orang tuanya bercerai . Lexa yang sebagai kakak harus tinggal bersama sang ayah dikota , sedangkan Lexy sang adik tinggal bersama sang Ibu di kampung . Meskipun Lexa hidup serba mewah , namun semua itu tak menjamin hidupnya bahagia . Ia menjadi bad girl yg slalu membuat onar disekolahnya maupun diluar sekolah . Lexa tak pernah mendapat perhatian yang lebih dari ayahnya , karena sang ayah tidak memperdulikannya , saking sibuknya dengan semua perkerjaan dan bisnisnya . Setelah 10 tahun berpisah akhirnya Lexa dan Lexy dipertemukan kembali . Meskipun kedua org tua mereka tdk mengetahuinya . Dan terkadang mereka tukar posisi walaupun sulit namun mereka berhasil membuat keluarganya kembali bersama .

Fhee_Mellyndha · Outros
Classificações insuficientes
27 Chs

Chapter 1

Saat ini Lexa telah memasuki kawasan berseragam putih abu. Sudah satu semester , ia menjadi siswi SMAN 8 Jakarta Selatan. Sekolah paling favorit dan paling unggul no 2 seJakarta. Namun sangat disayangkan , Lexa sering bolos sekolah bersama dengan kedua temannya. Jessica dan Bella adalah sahabat Lexa sejak masih sekolah dasar. Suatu keberuntungan ia bisa bertemu dan berteman dengan mereka.

Kedua sahabatnya sama sama dari keluarga berada. Dan mereka tak pernh terpisahkan dan tidak pernh ingin dipisahkn. Lexa and the geng sudah sangat banyak dikenal orang karna sifat dan kelakuan mereka yg suka bikin onar walaupun Lexa tercatat sbagai murid pintar disekolahnya. Sehingga Lexa mendapat julukan Bad Genius.

Tidak hanya itu, Lexa juga jago twaekondo. Ia pernh mendapat juara pertama seprovinsi Jawa Barat. Sebetulnya ia banyak memiliki prestasi, akan tetapi ia memilih nakal di banding menjadi anak baik. Lexa sengaja melakukannya agar dapat perhatian lebih dari sang ayahnya.Namun tetap saja, ayahnya tak pernah mau memperdulikannya. Bahkan disaat Lexa sakitpun , beliau tak pernah ada disampingnya.

"Alexa Putri." teriak seorang guru didepan kelas. "Alexa !"

"Absent Buu..." jawab serentak semua murid kelas X.MIPA 1.

"Kemana dia ?" tanya Bu Rima guru matematika. "Kenapa setiap pelajaran saya , dia slalu saja bolos ?"

"Bukan hanya Alexa saja Bu . Jessica sama Bella juga gak ada." ujar seorang murid perempuan.

"Ada apa dengan mereka bertiga ? Kenapa rame rame pada absen sperti ini ?" Bu Rima merasa sangat kesal terhadap Lexa and the geng .

"Yah... mereka kan satu paket . Kalau bolos ya harus rame rame. Mungkin ke toilet juga satu kamar rame rame Bu..." Ucap Ikhsan iseng . Semua muridpun tertawa mendengar perkataan ikhsan . Suasana kelaspun menjadi gaduh dan berisik .

"Sudah sudah." Bu Rima mengetuk ngetuk meja dengan spidol menenangkan semua murid. "Ketua kelas ! Cari mereka disekitaran sekolah sekarang." perintah Bu Rima kepada Ripan sang ketua kelas.

Ripanpun mengiyakn. "Baik Bu ." Dengan terpaksa , Ripan segera bergegas keluar kelas untuk mencari Lexa dan kawan kawannya. Seluruh tempat telah ia kunjungi termasuk toilet wanita dan kantin , tapi hasilnya nihil . Ripan tak dapat juga menemukannya.

"Maaf Bu , saya tidak bisa menemukan mereka." Ripan kembali ke kelasnya.

"Ya sudah, terima kasih Ripan." Tutur Bu Rima.

Satu jam telah berlalu. Kini kelas berganti mata pelajaran . Sebelum guru masuk ke kelas , tiba tiba Lexa and the geng nyelonong masuk begitu saja tanpa merasa berdosa. Anak anakpun menyoraki mereka. Namun dengan santai Lexa tak menanggapinya karna sudah biasa. Merekapun segera duduk dibangku masing masing .

"Eh trio meong, dari mana elu elu pada ?" tanya Ikhsan yang memang suka iseng.

" Dih , kepo". ucap Jessica.

"Yayang Bella , yayang habis dari mana sih ? aa Ikhsan kangen yayang bella tahu". Ikhsanpun menggoda Bella sambil nyolek nyolek bahu Bella.

"Ih najis lu." ucap Bella merinding. "Yayang yayang apaan ? Bapak lu peang."

Tak lama kemudian gurupun masuk dan suasana kelaspun berubah menjadi hening. Semua murid fokus belajar , tetapi tidak dengan Alexa. Dia malah tidur dengan dibantali oleh beberapa tumpukan buku dimejanya dan wajahnya ditutupi oleh tasnya sendiri. Lexa sengaja memilih meja yang berada dipojok ruangan, agar dia bisa santuy tidur tanpa harus ketahuan oleh guru . Walaupun sudah beberapa kali Lexa ketahuan tidur , tetapi ia masih saja melakukannya .

Lexa berpikir , bahwa dia bebas melakukan hal apapun yang ia senangi disekolah karena ayahnya adalah seorang donatur besar disekolahnya. Tetapi hukuman tetap hukuman . Jika Lexa melakukan atau melanggar peraturan yang diterapkan oleh sekolah , ia tetap harus menjalankan atau terima hukuman yang berlaku.