webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realista
Classificações insuficientes
147 Chs

Musang Berbulu Domba

Tercapai keinginan Sarita. Seperti musang lagi, Inge menggeram seraya menghentakkan kaki. "Kalau sudah kenyang jangan dipaksa. Macam nenek-nenek!

Sarita pun terpancing. "Siapa yang nenek-nenek?" tantangnya murka menoleh dengan mata menyipit.

Inge memilih diam. Namun Sarita masih terbakar. "Ngaca. Siapa yang keriput!"

"Boleh uji!" tantang Inge pula.

Hanjo menaikkan tangan. "Mengapa ribut? Udah."

Terlihat bahu Sarita naik lalu turun. Lalu terdengar udara keluar dari hidungnya. Sarita tetap duduk meski semenjak tadi paha sebelah kanannya sudah kebas. Duduk dalam posisi yang terjepit. Piring dan sedok masih dipegangnya.

Sementara duduk dengan santai. Duduk bersilang kaki dengan punggung ke sandaran kursi.

"Sudah. Pak Hanjo mau tidur," kata Sarita bagai ibu melarang anak diajak temannya bermain. Ia berdiri. Pahanya sudah terasa perih. Ia meletakkan piring ke atas meja.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com