"Bagaimana caranya agar menjadi bukti yang kuat dan Bro bisa percaya?" tanya Hanjo.
"Tidak susah."
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Suruh dia ngomong di depan aku."
"Kapan?"
"Sekarang."
"Kedua-duanya?"
"Iya!"
"Hanya seorang yang berada di Jakarta. Yang lain di Riau. Tidak mungkin menghadirkan keduanya sekarang."
"Tidak masalah. Yang di Jakarta itu saja."
Oke. Hanjo segera memenuhi keinginan Hardiman itu. Tidak susah. Sekarang dia bisa menghadirkannya. Dengan cepat bisa dilakukannya. Dihubunginya HP Inge. Tidak tersambung. Diulangi lagi. Tidak tersambung juga. Sampai beberapa kali dilakukan, tak berhasil.
"HP-nya tidak aktif," ujar Hanjo seakan kehabisan nafas. Matanya seakan memandang kegelapan.
"Itu alasan yang tidak bisa diterima."
"Cobalah kalau tidak percaya." Hanjo mengulurkan HP-nya menyuruhkan Hardiman membuktikan sendiri.
Hardiman membiarkan saja. Tidak menanggapi. "Masih banyak cara lain."
"Maksudnya?"
"Cari dia. Jemput dia."
"Aku tidak tahu rumahnya."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com