webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realista
Classificações insuficientes
147 Chs

Karena Merasa Bersalah

"Bagaimana caranya agar menjadi bukti yang kuat dan Bro bisa percaya?" tanya Hanjo.

"Tidak susah."

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Suruh dia ngomong di depan aku."

"Kapan?"

"Sekarang."

"Kedua-duanya?"

"Iya!"

"Hanya seorang yang berada di Jakarta. Yang lain di Riau. Tidak mungkin menghadirkan keduanya sekarang."

"Tidak masalah. Yang di Jakarta itu saja."

Oke. Hanjo segera memenuhi keinginan Hardiman itu. Tidak susah. Sekarang dia bisa menghadirkannya. Dengan cepat bisa dilakukannya. Dihubunginya HP Inge. Tidak tersambung. Diulangi lagi. Tidak tersambung juga. Sampai beberapa kali dilakukan, tak berhasil.

"HP-nya tidak aktif," ujar Hanjo seakan kehabisan nafas. Matanya seakan memandang kegelapan.

"Itu alasan yang tidak bisa diterima."

"Cobalah kalau tidak percaya." Hanjo mengulurkan HP-nya menyuruhkan Hardiman membuktikan sendiri.

Hardiman membiarkan saja. Tidak menanggapi. "Masih banyak cara lain."

"Maksudnya?"

"Cari dia. Jemput dia."

"Aku tidak tahu rumahnya."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com