webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realista
Classificações insuficientes
147 Chs

Ia Merasa Sakit Sendiri

Sarita melepas kedongkolan setiba di ruangan kerjanya. Sengaja digamitnya Rieke dan Putri untuk duduk di depan meja. Merasa ada sesuatu yang penting, kedua gadis itu berpindah sengan cepat.

"Aku benar-benar heran ilmu apa yang dipakai cewek itu." Gelengan kepala Sarita tak beda dengan orang lagi on.

"Cewek mana lagi?"

"Cewek wartawan yang di lantai atas."

"Ngapain lagi dia? Bersama Bos lagi?" Putri merundukkan kepala merendahkan suara.

"Dia ngomong soal refresing, jalan-jalan dan kemping. Eh, si Bos langsung oke. Akhir bulan ini kita refresing."

Putri dan Rieke kompak berteriak. "Ya, baguslah itu!"

Kepala Sarita tersurut. Ia yang salah ngomong atau mereka yang salah tanggap?

"Refesing ditanggung kantor mesti disambut riang. Kamu itu kok malah mempermasalahkannya?" heran Putri.

"Bukan soal setuju atau tidak. Tapi soal omongan dia yang langung direspon Bos," ujar Sarita mencoba menjelaskan maksudnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com