webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realista
Classificações insuficientes
147 Chs

Hanjo Merangkul Lebih Dalam

Hanjo ingin membayangkan ia menjalani hukuman. Tinggal di penjara. Menjalani hari-hari dalam kawasan terbatas yang dikelilingi tembok tinggi. Bermalam dan tidur di kamar berpintu terali besi. Hidup dengan jadual yang padat. Penuh makian dan bentakkan. Bertengkar. Berkelahi.

Tak sekali dua kali ia nonton film tentang kehidupan dalam penjara. Semuanya menggambarkan kehidupan yang keras, suasana yang hitam kelam, hari-hari keras penuh makian dan perkelahian. Tak ada ketenangan.

Namun sama sekali tidak tergambar bayangan itu dalam kepalanya. Di kepalanya masih tergambar rumah indah bertingkat dengan halaman yang luas. Pagi-pagi keluar rumah dengan mobil mewah. Masuk kantor seraya menjawab sapaan dengan anggukan dan tarikan bibir. Lalu di duduk di ruangan kerja yang dingin. Lambaikan tangan pada tiga sekretaris yang bergegas datang melenggok membawa senyuman.

Hanya itu yang ada dalam kepalanya. Tak ada yang lain.

*

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com