webnovel

80. Malam Terakhir Kita

“Lihatlah! Kita sudah tiba,” celetuk Max sembari melepas tangan sang istri untuk memutar kemudi.

Dengan alis melengkung tinggi, Gabriella mengalihkan pandangan. Begitu menatap gedung berdesain indah di hadapannya, mulut wanita itu langsung terbuka lebar.

“Max, kau mengajakku menyaksikan penampilan orkestra papan atas?” desah Gabriella tak percaya.

Sang pria menoleh sekilas. Melihat sang istri terkesima, sudut bibirnya terangkat ringan. “Ya.”

Hanya dalam sekejap, sang wanita tidak bisa lagi menahan gejolak dalam dada. Dengan mata berkaca-kaca, ia melebarkan senyuman. “Aku sudah lama memimpikan momen ini, Max,” ucapnya dengan suara tipis.

Namun, begitu sang suami menghentikan mobil, kebahagiaan wanita itu memudar.

“Tapi, bagaimana jika ada yang mengenalimu? Bukankah kau bisa dituduh tidak peduli dengan urusan Quebracha dan malah bersenang-senang?”

Dengan santai, Max membuka sabuk pengaman dan menggeleng. “Kau tenang saja. Aku sudah memperhitungkan semuanya.”

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com