Keesokan harinya.
Foto yang Andrea kirim pada Rangga tentu sudah dibaca dan Andrea menerima ucapan terima kasih banyak dari Rangga. Senang rasanya ia bisa membantu orang lain, meskipun di dalam lubuk hatinya ia merasa iba dengan kondisi keluarga tantenya sendiri. Juga iba dengan tantenya sendiri.
Iba karena sekali lagi, dari sudut pandang Sarah, wanita itu memang sangat terluka selama ini. Namun perbuatan sadis tetap harus mendapatkan hukuman. Itu sudah ilmu paten di dunia.
Rumah mewah keluarga Wirawan itu pagi ini sangat tenang, sepi, dan sunyi. Meja makan lonjong di ruang makan sudah dipenuhi sebakul nasi, banyak lauk yang sudah matang, buah-buahan, kaleng-kaleng selai, dan roti tawar. Minumannya ada orange juice, susu vanilla, dan air putih.
Padahal yang menghuni meja makan itu hanyalah Bara, Lea, dan Andrea.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com