Pagi hari itu Likha berjalan dengan jantung yang berdebar-debar, rencananya pagi ini ia akan menemui dosen untuk mendapatkan keputusan mengenai skripsinya itu. Ini adalah kali kedua Likha menghadapi keputusan tersebut, seperti yang di ketahui sendiri jika pengajuan skripsi awalnya di tolak oleh sang dosen. Membuatnya merasa hampir depresi saat itu.
Sepanjang langkahnya menyusuri lorong kampusnya itu Likha terus berdoa di dalam hatinya, melafalkan beberapa doa yang dapat memudahkan segala urusannya. Likha bahkan menghembuskan napasnya berulang kali.
'Nanti sebelum sampai di sana, kamu berdo'a sepanjang lorong ya. Terus pas mau masuk ke ruangan langkah pakai kaki kanan dulu!' Perkataan yang di katakan Azzam padanya tadi malam itu masih teringat di dalam kepala Likha dan akan ia lakukan sesuai dengan apa yang di perintahkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com