webnovel

Can You Remember Me?

"siapa kau? Beraninya kau mengaku sebagai pacar ku!"Jungkook "Hiks, aku Min Jiyeon pacar mu bunny" "Aku tak percaya, aku sama sekali tak mengenal mu, padahal aku sangat mengenal para Hyung ku sampai sekarang, tidak mungkin"Jungkook "Aku mohon, bisakah kau mengingatku?" * * Cerita ini menceritakan kisah cinta Jeon Jungkook dan Min Ji Yeon. Setelah Jungkook mengalami kejadian itu, Jiyeon telah sadar bahwa ia tenggelam dalam kegelapan dalam hidupnya. Ia terus mencari kebahagiaan dari kegelapan di dalam hidupnya. Hingga ia menemukannya kembali walaupun tak mudah baginya. Apakah hubungan Jeon Jungkook dan Min Ji yeon kembali Seperti dulu kala, dan hidup harmonis?. Mau tau kelanjutannya?, Ayok kita simak!. * * * ohh iya ini aku buat cerita baru buat kalian semoga kalian suka, juga mengurangi kebosanan pada saat stay at home, jangan lupa vote yaa!,

WidiyaChimmy · Outros
Classificações insuficientes
9 Chs

(bab 8) reason

maaf guys ada kesalahan penulisan pada bagian bab.

.

.

.

.

.

Tak pasti bagaimana keadaan Jiyeon, sekarang Jungkook sedang menenangkan dirinya yang sudah berada di rumah. Dan ia sedikit marah (cemburu) karena teman baiknya itu atau alias Taehyung sedang bersembunyi dengan Jiyeon di dalam laboratorium. Dan anehnya mereka tidak menceritakan sedikit pun tentang apa yang mereka lakukan, hal itu membuat Jungkook memiliki tanda tanya yang besar. Pertemuan nya dengan Jiyeon di taman di batalkan juga.

"Hufftt kenapa aku kayak gini lagi?" Tanya Jungkook pada dirinya sendiri karena dirinya sangat penasaran

"Hah apa aku suka sama Jiyeon?" Tanya Jungkook kembali pada dirinya dengan merebahkan tubuh nya di kasur yang empuk itu dan mengusap wajahnya pelan.

(Oke guys Jungkook itu holkay (holang kaya) klo Jiyeon cuma keluarga yang sederhana jadi beda gitu deh rumahnya, ya holkay dong)

"Jungkook!!, Temenin omma ke mall yuk?" Tanya ibu Jungkook tiba-tiba dengan suara yang agak tinggi dan membuka pintu kamar Jungkook keras.

"Hah omma ngagetin aja" sambil mengelus dadanya yang berdegup kencang

"Hahaha kamu sih tadi di bawah omma panggil ga nyaut, ya udah mau ga? Kakak mu kan harus kerja jadi temenin omma lah nak, appa mu juga masih di London" pinta ibu Jungkook karena ingin berjalan-jalan dengan anaknya yang tampan begitu juga ibu juga yang cantik juga.

"Nee omma, Jungkook siap-siap dulu nanti aku nyusul di bawah omma" ucapnya dengan nada yang tak bisa di jelaskan lagi

"Hmm yang bagus ya nak?"

"Lohh kenapa harus bagus? Kan cuma belanja?" Jungkook Kebingungan

"Astaga Jungkook, kamu itu ganteng banget jadi yang bagus bajunya biar mama ikut keliatan cantik, klo ga kayak bukan ibunya, di kira pacar nya hahaha" memang betul ibu Jungkook sudah tua mungkin sudah berkepala 4?, Pokoknya umurnya lebih dari 30 tahun. Tetapi wajahnya terlihat sangat awet muda dan tak ada keriput yang terlihat jelas jadi kecantikan nya itu seperti tak memudar.

"Ya ampun omma Jungkook gini aja juga udah ganteng, lagian ribet kalo harus rapi banget, nanti di kira mau kondangan"😌

"Dah terserah kamu deh, pokoknya anak omma cakep semua, omma tunggu di bawah jangan lama-lama" balas ibunya yang sedikit malas karena sifatnya yang hampir sama dengan bapaknya.

"Nee"🤭

***

Tibalah mereka di pusat pembelanjaan, merekapun mulai mengelilingi seluruh tempat kebutuhan pokok yang sudah lengkap. Dan sekarang mereka sedang pergi untuk pergi makan malam.

"Hufft capeknya" gumam Jungkook sambil menyenderkan tubuhnya pada kursi

"Capek kenapa? Baru jalan segitu doang kok capek?" Tanya ibu nya tanpa sadar mereka sudah lima jam di mall

"Omma tadi kita berangkat dari rumah jam 3 sekarang jam 8 malem, lama banget omma" elak Jungkook yang tak mau kalah dari ibunya.

"Hmm ya udah, capek ya? Tunggu dulu kita makan dulu habis itu pulang, oke nak?" Tanya nya lagi karena merasa sangat kasian dengan anaknya seperti anak kurang energi.

"Nee omma, gomawo omma" jawab Jungkook dan di balas anggukan

Tak menunggu lama makanan datang.

Saat Jungkook sedang menyantap makanan nya ia melihat seorang laki-laki dan perempuan sedang berbincang. Dan orang itu adalah Jeon Soyeon  dan entah siapa itu, karena Jungkook tak bisa melihat wajahnya yang membelakangi Jungkook.

"Jungkook kamu ngeliatin apa?" Tanya ibu Jungkook yang melihat anaknya itu tak fokus makan.

"Ani omma gwencana" jawab Jungkook dingin yang sedang badmood.

Tiba-tiba saja Jeon Soyeon yang sudah sadar ada Jungkook di sana menghampiri nya.

"Ohh ternyata benar tante, udah lama enggak ketemu yah?" Tanya nya sambil menunduk salam, begitu sopan tapi belum tentu tau seperti apa sifat aslinya.

"Ahh iya Soyeon udah lama enggak ketemu juga, gimana kabarnya?, oh terus itu siapa? pacar nya?" Tanya omma Jungkook penasaran.

"Bukan tante, dia sepupu dari adik ibu saya hehe, namanya Kim Sunwoo, dia baru dateng habis sekolah dari luar negeri, ayo Sunwoo kenalan dulu" pinta Soyeon pada sepupunya itu.

"Annyeong-haseyo Kim Sunwoo ibnida, senang bertemu dengan anda, umur saya 16 tahun" salam kenal Sunwoo begitu ramah tapi.

"Iya nak, saya juga senang, ternyata masih muda sekali ya? Hahaha sudahlah tidak usah di pikirkan.... Jungkook? Nak kamu kenapa diem aja? Ayo kenalan dulu lagian udah lama ga ketemu gini kok diem aja?" Tanya nya lagi yang sangat khawatir dengan anaknya ini yang tiba-tiba sifatnya jadi dingin dan tak peduli, hanya melanjutkan makannya.

BRAAK..!

Jungkook mendobrak meja sambil berdiri karena sudah sangat tak tahan untuk menahan emosi nya, dia juga sedang tidak enak badan, juga sekarang perasaannya bertambah buruk karena di tambah seorang yang membuat masa lalunya kelam. Suasana restoran yang tadinya suasananya ramai menjadi sepi sejenak, dan kembali ramai.

(Jadi guys Jungkook itu orangnya gampang emosi gitu sih, nanti ada cast di next chapter tunggu yahh, bay)

"J-Jungkook kamu kenapa?" Tanya ibunya yanga sangat ketakutan

"Jungkook Oppa ada apa? Oppa marah?" Soyeon sudah sangat tau tentang sifat Jungkook tapi dia berpura-pura tidak tahu.

"Omma Jungkook pulang duluan ya, omma pulang pake taksi aja, ohh dan buat Soyeon jangan pernah muncul di depanku" ucap Jungkook tegas dan langsung meninggalkan restoran. Ibunya pun merasa heran dengan sikap Jungkook yang begitu marah.

"Ada apa dengan anak itu? Apa dia sedang bertengkar dengan Soyeon?" Batin ibunya

"Hm Soyeon-ssi tolong maafin Jungkook yah, ada apa dengan Jungkook? Apa kau tau penyebabnya?" Ibunya kini tak mau diam.

"Iya tante enggak apa-apa kok, Maaf tante saya mau ngomong sama Jungkook dulu ya?"

"Iya sana, trus sepupu kamu gimana nak?"

"Ah tante saya mohon nitip sepupu saya disini ya? Nanti saya balik lagi kok" Soyeon pun meninggalkan mereka. Mengabaikan ibunya Jungkook yang terus memanggilnya.

(Dikira barang apa ya kok bisa si titipin?🤣)

***

"Jungkook oppa tunggu!!" panggil Soyeon pada Jungkook yang mulai menjauh. Merasa ada yang memanggil Jungkook pun berhenti dan berbalik badan melihat Soyeon yang sedang menghampiri nya.

"Kenapa? Kan aku udah bilang jangan ketemu aku lagi" ucap Jungkook dingin🥶

"Oppa kamu masih marah sama aku?, Tapi kan itu udah berapa tahun yang lalu" ucap Soyeon sambil merangkul tangan Jungkook tapi langsung di tepis oleh Jungkook.

"Ga, aku tahu itu udah lama tapi aku benci sama sikap kamu, jadi pergi, jangan deketin aku sama omma" ucap Jungkook sangat dingin, dan langsung pergi meninggalkan Soyeon yang hampir menangis. Orang-orang pun melihat mereka heran.

"Oppaa mianhae, aku tau aku salah jadi maafin aku, aku udah nyesel buat ninggalin oppa, jadi oppa ayo kita balikan kayak dulu aku ga mau oppa kayak gini terus hiks..oppa seharusnya aku percaya aja sama oppa dulu hiks sekarang dia udah pergi, jadi oppa maafin aku ayo kita balikan oppa mulai lagi dari awal, hiks maaf oppa, hmm oppa a-aku janji ga akan mengkhianati oppa lagi" pinta Soyeon yang sepertinya hanya sia-sia.

Sedangkan Jungkook sekarang tersenyum jahat, dan sepertinya tidak dirinya saja yang dikhianati, tapi hati nya sudah terlanjur terluka, dan tak akan memberi kesempatan kedua pada siapapun itu, Jungkook juga tau alasannya Soyeon ingin berpacaran dengan dirinya dia hanya memanfaatkan harta dari seorang Jeon Jungkook, cinta pun sepertinya tidak serius, dan tangisannya sangat jelas air mata buaya.

"Cihh kamu kira aku bakal kasih kamu kesempatan kedua? Gak akan pernah kamu jadi pacar aku, dasar wanita brengsek, ohh iya aku udah maafin kamu, rasain akibatnya Jeon Soyeon ahh iya akting kamu bagus juga" yah sepertinya Jeon Soyeon bukan seorang gadis lagi? Mungkin dia sudah tak perawan karena laki-laki yang di selingkuhinya cuma karena uang? Mata Soyeon sudah di butakan oleh uang jadi dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang. Setelah mengatakan itu Jungkook segera pergi karena malu dilihat oleh banyak orang.

"Hiks oppaa mianhae" ucap lirih Jeon Soyeon yang sudah terduduk di lantai mall.

Dan ternyata di balik tangisan dan maaf itu dia hanya bersandiwara dan sama sekali tak tulus, ia pun tersenyum kecut. Dan setelah ia berhenti menangis dan ia hanya bersikap biasa saja.

***

Esok paginya Jiyeon sudah tiba di kampus lebih pagi dari sebelumnya. Ia sangat ingin pergi lebih pagi untuk menghindari temannya yang akan mencontek jawaban PR nya. Karena dia tak ingin di kelas akhirnya ia pergi ke rooftop sekolah dengan membaca buku tak lupa juga earphone yang menutupi kedua lubang telinganya. Dia pun duduk di tembok pohon karena merasa di sana lebih nyaman dari pada di bangku taman itu. Merasakan udara pagi dari rooftop yang di penuhi tanaman itu membuat pikiran nya jernih kembali.

(Tau kan kayak apa tempatnya? Yg biasanya buat jadi pot tapi dari tembok, ada yg bentuk bunder atau kotak)

"Hmm pagi ini cerah banget moga ga ada yang ganggu aku lagi" gumam Jiyeon sembari memejamkan mata dan tersenyum cerah.

"Aku yang cerah ya?" Seketika senyuman Jiyeon yang sangat cerah itu berganti dengan wajah yang dingin. Karena sangat mengenal suara berat laki-laki ini.

"Hello kamu tidur? Padahal senyum kamu manis" Tanya nya lagi karena tidak mendapat respon. Jiyeon hanya pura-pura tidak dengar karena menggunakan earphone. Tetapi tiba-tiba saja pipi Jiyeon merasa panas, tapi untung saja ia bisa menahan rona di pipinya itu.

"Ck tutupin aja tuh kuping sama mata ada pak guru juga ga akan tau, iyakan SSAEM?" Tanya laki itu pada dirinya sendiri seolah berpura-pura ada pak guru. Karena Jiyeon mendengar laki-laki itu memanggil pak guru ia langsung berdiri dan memberi salam tanpa di lihat siapa gurunya karena tadi ia masih setia memejamkan mata.

"Annyeong-haseyo ssaem, jeseong-hamidaa" salam Jiyeon dan membungkukan badan. (ntah lah author tidak tahu tulisannya kalo ada yang tau mohon beri tahu.)

Setelah mengucapkan salam ia kembali menegakkan tubuhnya, alangkah marahnya dia melihat laki-laki yang mengerjainya sedang tertawa terbahak-bahak dan tak ada satupun guru di sana hanya ada Jiyeon dan laki-laki itu🤣. Pagi nya yang cerah ini kini hancor karena moodnya jadi buruk dan marah.

"Ck ganggu aja pergi aja sana oppa" Jiyeon mengusir orang itu tanpa rasa kasian, karena dia melihat laki-laki itu sedikit berkeringat karena menaiki tangga menuju lantai atas.

"Ishh aku capek ini, kok di usir, jahat banget sih, cantik tapi tajem kayak raflesia Arnoldi" tanpa permisi ia duduk dan mengejeknya yang berhasil membuat Jiyeon membuka suara.

"Ehh salah, kalo raflesia Arnoldi cantik tapi bahaya, yang bener mawar" jawab Jiyeon sambil melanjutkan membacanya dan sepertinya ia tak mau kalah dari laki-laki playboy ini.

"Iya sayang nurut aja, oh iya tumben pagi sayang, biasanya kan telat?" Tanya nya lagi

"trus kenapa kalo berangkat pagi enggak boleh?" Jiyeon malah tanya balik.

"Bukan itu sayang, Maksudnya cepet banget kita yang ketemu biasanya kan siang? Hehe" sepertinya laki-laki ini mencari masalah dengan Jiyeon. Jangan salah Jiyeon sudah pemegang sabuk hitam taekwondo. Siap-siap kena amukan jika kalian berbuat macam-macam padanya.

"Huh Taehyung oppa jangan bikin aku marah, gombal nya udah keterlaluan. gombal nya buat ngelap meja kantin aja sana!" Jawab nya kini sudah tak peduli. Dan tentu saja orang yang membuat harinya jadi hancur karena Kim Taehyung yang sepertinya sangat ingin dekat dengan dirinya.

"Ishh bukan gombal kain sayang, ini gombal spesial buat kamu, hahaha jadi ketawa,  kamu lucu deh" karena gemas dengan Jiyeon ia mencubit pipinya gemas.

Kim Taehyung pun mencubit pipi Jiyeon lama, merasa Jiyeon yang tak menganggapi nya dia ingin sekali mencubit lebih keras tapi tidak jadi karena pintu di buka keras dan menampakkan Jungkook yang sedang menghembuskan nafasnya kasar dan kepalanya mengadah ke atas dan mengacak rambutnya. Jungkook pun mulai tersadar jika ada orang di sini ia tak sendirian dan mulai memperhatikan Jiyeon dan Kim Taehyung yang sedang menatapnya dirinya aneh, dan Jungkook juga menatap mereka aneh karena tangan Taehyung mencubit pipi chubby Jiyeon.

"Hyuuungg Jiyeon jangan di cubit!!" Teriak Jungkook dan menghampiri mereka berdua, Taehyung yang merasa di marahi itu melepas tangannya dari pipi Jiyeon yang sedikit memerah itu. Dan tanpa izin pun Jungkook duduk di tengah-tengah Jiyeon dan Taehyung.

"Jiyeon kamu gapapa?" Tanya Jungkook sambil mengelus pipi Jiyeon yang memerah itu.

"I-iya aku gapapa kok lagian ga kerasa, kenapa sih kamu?" Tanya Jiyeon yang jijik terlalu di perhatikan seperti ini, dan menangkis pelan tangan Jungkook dari pipinya.

"Gapapa khawatir aja kan cubitannya hyung itu sakit" Jawab nya penuh perhatian.

"Ehh kook ngapain duduk di situ kan masih ada tempat yang lain, kayak ga ada tempat aja, gangguin kamu kook aku udah duluan di situ" sekarang Taehyung sangat marah karena merasa rencananya untuk menjahili Jiyeon hancur. Karena tak mau kalah, ia menggeser Jungkook dan sekarang dia yang berada di tengah.

"Astaga kalian tuh kek anak kecil banget, apa masalah nya duduk begitu?" Tanya Jiyeon heran akan sikap mereka.

"Aku mau duduk deket kamu" jawab Tae dan Jungkook bersamaan

"Hyuung dasar" Jungkook pun memukul Taehyung.

Jiyeon yang mendapat jawaban yang sangat mengejutkan pun terdiam dan sepertinya pipinya agak memerah tapi tak terlihat karena ia tak gampang luluh.

"Gara-gara hyung tuh jadi diem aja" bisik Jungkook pada temannya itu

"Kamu juga kenapa tiba-tiba duduk disini?"

"A-ah aku lupa kalo ada janji, duluan" salam Jiyeon yang keburu pergi tak menggubris panggilan Taehyung dan Jungkook.

Sepertinya ada 2 orang yang menyukai Jiyeon? Atau lebih? Tentang itu biarkan alur dan author yang menentukan🤣.

***

"Hufft kenapa mereka kayak rebutan aku?" Tanya Jiyeon dalam hati

"Jii dari mana aja lo? Gue cariin kagak ketemu ngapain lu?" Tanya Yeri si tukang contek hehe. Yeri dan Wendy menghampiri Jiyeon yang sedang bernafas itu.

"Aku mau ke perpus dulu dahh" Jiyeon sengaja menghindari Yeri dan Wendy, haha.

"Yah tu anak ngehindar lagi, tau mau gue minta jawaban apaya?..... Eh itu bukannya Jungkook sama Taehyung bangtan yang ganteng itu?" Tanya Yeri pada Wendy.

"Ehh iya bener lo yer, ehh bentar-bentar mereka ngejar Jiyeon ya?, Liat ga tuh mereka ngejar Jiyeon yang lagi lari?" Tanya Wendy.

"Iya bener lo wen, tapi masa iya Jiyeon yang cuek itu di sukai tu orang?" Sepertinya Yeri sedikit tak terima sekaligus iri dan sedikit benci dengan Jiyeon.

"Eh yer jan ngomong gitu, sama sahabat sendiri loh, ngekhianatin namanya" Wendy memihak Jiyeon

"Ehh iya maap maap wen, ya udah yuk ke kelas aja biarin mereka"

"Yer lu cemburu?" Tanya Wendy

"Yaaa... dikit lah beruntung aja bisa deket sama mereka, mereka kan ganteng huhu" tangis buaya yeri, yang sangat ingin memiliki teman laki-laki yang tampan.

"Alah yer bukan jodoh lu kagak usah sedih begitu" ucap Wendy yang ingin menenangkan temannya itu, dan ternyata hal itu berhasil membuat Yeri tak sedih lagi.

"Iyaaa wen, ya udah kuy ke kelas"

"Ayok aja"

***

Langsung saja kita ke jam istirahat, pelajaran itu agak membosankan jadi ceritanya ini mereka ke perpus karena mau ngejar Jiyeon.

Di perpustakaan sekolah.....

Singkat saja sekarang mereka bertiga sedang berada di perpustakaan di jam istirahat sambil sesekali berbicara, hadirnya mereka berdua (Tae & Jungkook) membuat Jiyeon tak nyaman untuk membaca, mereka memperhatikan Jiyeon tanpa lelah.

"Hmm tentang kemarin di lab, kalian ngapain?, Kalian pacaran atau gimana?" Tanya Jungkook tiba-tiba dan memecahkan keheningan di antara mereka.

Tak langsung di jawab Jungkook pun merasa mereka benar-benar berpacaran, karena tak ada satupun yang mau angkat bicara. Saking sebalnya Jungkook ingin bertanya lagi tapi itu semua terhenti setelah Taehyung berbicara.

Flashback on

"E-oh Jiyeon, hyung ngapain kalian?"ucap orang itu yang memandang mereka yang sedang menahan emosi kemarahan nya.

"Ahh Jungkook-ah, ngapain kamu di sini?"tanya Taehyung tanpa ada rasa terkejut

"A-ah Jungkook, kita cuma lagi em lagi... Ah iya tadi Taehyung oppa sakit perut t-terus minum obat" jawab Jiyeon dengan alasan yang lumayan masuk akal.

Tetapi setelah Taehyung mendengar itu seperti berbicara pada Jiyeon tapi tanpa suara yang membentuk kata

"mwolago?" Tanyanya yang seperti tidak terima (mungkin bisa di baca mworago?)

"Sst" jawab Jiyeon pada Taehyung dan melototi Taehyung dengan tatapan maut

Jungkook menatap mereka berdua heran bingung, karena sekarang mereka berdua seperti tertangkap basah sedang berselingkuh? Tapi Jungkook merasa mereka sedang berbohong.

"Kalo kamu ngapain Kook?" Tanya Taehyung takut jika Jungkook sudah menguping mereka

"O-oh aku mau ngambil jurnal nya ssaem, di suruh tuh"

"Emh ya udah ambil sana" suruh Taehyung

"Kalo gitu aku mau ke kelas duluan" pamit Jiyeon dingin.

"Dingin banget" gumam Taehyung

Flashback off

Dan seperti yang kalian kira dia adalah Jungkook. Jika ada yang salah mohon maaf kan. Dan tentu saja mereka berbohong bukan?.

"Kook kamu kenapa jadi kepo? Biasanya kan cuek, dingin? Kamu udah mau berubah? Maksudnya lu ada apa kok jadi berubah gini? kook terus ga kasih tau kalo lu mau berubah sama kita?, Itu bikin kita bingung, jujur gue mau lu kayak dulu tapi bilang dulu Kook gue kira lu kerasukan setan tau" tanya Taehyung bertubi-tubi dan kalimat menyebalkan di akhir kalimat.

(Saallah ini si tae kelewatan serius ampe bercanda gini kali ya?)

"Auhh hyuung ga usah bercanda gitu, bukan gitu maksudnya, aku mau kasih tau tapi ga yakin Hyung" jawab nya penuh frustasi.

"Eh Jung lu lupain si Soyeon aja, sekarang buang jauh-jauh pikiran lu yang bikin lu benci sama dia, akibat rasa benci lo itu grup kita jadi sepi kagak ada yang bikin kita ketawa itupun ga seberapa, karena sifat lu yang berubah itu kita gak bisa kerja sama lagi, gak bisa bareng seneng-seneng gitu, serasa grup kita udah membeku kagak ada matahari nya cuma dinginnya salju doang, jadi grup Frozen aja sekalian ye? Iya ga sayang-eh Maksudnya Min Jiyeon hm?"

Taehyung memang benar Jungkook seharusnya melupakan kenangan buruk nya dan memulai hidup yang baru dan penuh kebahagiaan tak seperti sekarang hidup baru tapi di tutupi salju. Membenci seorang itu juga tak baik hal tersebut justru akan membuat rasa balas dendam. Sifat yang berubah, kebiasaan buruk dan lain-lain pasti akan mempengaruhi segalanya yang ada di sekelilingnya. Seperti membuang sampah di sungai yang bersih, membuat semuanya ikut kotor dan jadi tempat sampah hingga bertahun-tahun sama halnya dengan perasaan yang tak bisa di hentikan menjadi tidak seperti dulu dan justru merusak kenyamanan orang lain, sebaiknya hal itu di hilangkan.

"Hm aku udah lupain tapi kayaknya rasa benci itu jadi pengen balas dendam, Hyung bener aku harus berubah, tapi aku ga tau siapa hyung yang bisa buat aku enggak jadi dingin gini, berubah kayak dulu lagi yang selalu ceria. Maafin aku Hyung" sesal Jungkook yang selama ini tak bisa mengontrol emosi nya.

"Ehm sebentar deh, aku boleh tanya gak?" Sela Jiyeon di antara mereka berdua

"Boleh ngomong aja sayang" Tae memang ingin membuat Jungkook tergoda.

"Ahh hyung jangan panggil sayang" bentak Jungkook

"Hm iya iyaa" jawab Tae malas

"Ya ampun kalian anak kecil ya?, Ah bukan itu yang penting, jadi aku mau tanya aku cocok apa gak bahas ini? Kalo enggak aku mau pergi supaya kalian enak yang ngomong, dah" ucap Jiyeon yang langsung berdiri untuk meninggalkan perpustakaan, tapi tangannya langsung di tahan oleh Taehyung.

"Sst mau kemana sini dengerin dulu dong" suruh Taehyung

"Ck bahas apa? Kalo tentang cinta.....sorry aku enggak tau, aku males kalo tentang cinta gini mending ke kantin" jawab nya jutek yang sudah sangat malas mendengar perdebatan mereka, karena tak bisa menahan emosi, dia sudah pasti marah dan malas untuk ikut berbicara.

"Ehh dengerin dulu, aku lagi cari solusi biar Jungkook berubah" Taehyung kini berucap begitu tulus dan tak berbohong.

"Hm memang Jungkook oppa kenapa?" Tanya Jiyeon yang sekarang sudah duduk manis di kursi nya. Dan memperhatikan Jungkook bingung.

"Jadi dulu Jungkook...--" ucapan Taehyung yang terpotong karena seorang telah memanggil Taehyung.

"Oppaaaa" panggil nya itu dari kejauhan begitu lantang hingga seluruh siswa yang berada di perpustakaan itu merasa terusik karena suara lantang nya itu.

"Eh Jeon Soyeon?" gumam Taehyung yang sedang kebingungan dan memperhatikan Soyeon yang sedang melambaikan tangannya pada Taehyung. Tanpa di sadari Soyeon ada Jungkook di sebelahnya karena tertutupi oleh tubuh Jiyeon.

"Hm? Siapa Soyeon?" Tanya Jiyeon yang kebingungan. Tentu saja ia heran mereka saja baru kenal dan pastinya ia tidak tahu detail kepribadian orang.

"Kamu nanti tau" Jawab Taehyung dengan muka murung, Jiyeon juga merasa aneh karena suasana menjadi sangat dingin dan sepi.

{To be continued}

Tunggu kelanjutannya yaa, Dan jangan lupa untuk vote, follow, dan komen nya (◠‿◕)

                 

~Thanks to read every one~

(◍•ᴗ•◍)

Holaaa apa kabar semua?, Sehat kan?, Pastinya dong. Maaf kalian yang nungguin cerita ini up, karena author sibuk banget😭

Juga makasih yang udah mau vote kasih komen retjeh nya gitu.

Setelah sekian lama ga up akhirnya up juga, ada yang kangen ga nih? Part kali ini udah kayak 2 part jadiin satu loh, jadi mohon hargai hasil saia walaupun bagian depan bosenin cuma bagian orientasi gitu, tapi nanti komplikasi nya ga akan bikin kalian kecewa, dan untuk part nya mungkin agak panjang. Maaf ya, semua aku tau cerita ini ga terlalu terkenal terus ga banyak yang minat, tapi mungkin kalo cerita ini udah end sudah bertambah penggemar nya.

Cukup sekian ceramah author makasih💜.

Vote juseyo⭐⭐

See you next time 💜

BORAHAE 💜💜