webnovel

Mengalirkan mana

Jadi kita mau kemana sekarang?." Arch memeluk boneka itu.

"Tentu saja mencari jalan pulang." jawab boneka itu.

Boneka itu menunjukan arah ke mana Arch harus pergi. Arch berjalan dengan bonekanya. awalnya baik-baik saja, tapi tiba-tiba tanah bergetar membuat Arch panik. boneka itu menyuruh Arch bersembunyi dibalik semak-semak.

Ternyata tanah itu bergetar karena monster yang sedang lewat. monster yang ukurannya dua kali lebih besar dari gajah. boneka itu memberitahukan pada Arch monster apa itu.

"Itu Lizarmen. ras spesialis dalam bertarung juga tenaga mereka bukan main kuatnya. " ucap boneka itu.

Mata Arch membeliak melihat mahkluk aneh seperti itu. apalagi mahkluk seperti itu tidak pernah Arch lihat karena memang tidak ada. Arch benar-benar takut, dirinya hanya seorang diri saja di tempat entah apa ini. saat Arch gemetar bonekanya langsung menenangkan Arch "Tenang saja, mereka tidak akan melihat kita. Arch kamu harus segera berlatih sihir, karena dunia ini penuh dengan hal tak terduga."

"Bagaimana cara berlatih sihir?." tanya Arch yang bingung. boneka itu menjawab "Audrey akan mengajari Arch tentang sihir, jadi Arch tidak perlu khawatir." mendengar ucapan boneka itu membuat Arch sedikit tenang.

Lizermen langsung pergi setelah melihat ke sekeliling. Arch yang melihat itu langsung pergi dari tempat itu. mereka menuju dataran tinggi di mana tempat itu cocok untuk latihan sihir.

Dalam pelatihan sihir Arch perlu dua hal yaitu mengecek jantung mana dan pikiran. jantung mana untuk menyimpan mana di mana sirkulasi mana berjalan dan pikiran untuk membayangkan bentuk sihir. dataran tinggi dapat menyejukkan pikiran dan hati di mana suanan sepi tanpa gangguan membuat Arch dapat fokus untuk mengalirkan mana.

Arch melihat pohon yang terlihat tua. Arch berteduh di pohon itu sambil memfokuskan mananya. Arch di suruh Audrey untuk mengalirkan mana agar kotoran tubuhnya keluar dan bersih. jantung mana harus bisa mengalirkan dan menahan mana yang tidak dikenali. Arch menarik nafas panjang dan menghembuskan. mengulangi hal itu beberapa kali hingga dia merasakan sakit yang teramat itu. Arch memegang dadanya yang mana jantung Arch seperti akan meledak.

"Tenangkan pikiranmu! jangan panik tetap tenang dan fokuskan mana itu ke luar."

bonekanya membantu Arch mengeluarkan hawa negatif dalam diri Arch hingga memuntahkan darah di mulut. darah berwarna hitam pekat menandakan kotoran mana yang memperlambat mana baru untuk masuk.

"Sakit." Arch terus memegang dadanya sambil memfokuskan dirinya untuk menyerap mana baru. wajah Arch berkeringat, matanya pucat, dan seluruh badan gemetar menahan rasa sakit itu.

"Tahan Arch!." boneka itu membuka jalur pada urat mana Arch, dengan memasukkan mana pembersih ke dalamnya. Arch meringis kesakitan. nafasnya mulai terengah-engah dan hampir pingsan.

"Jangan pingsan, jika kamu pingsan maka itu lebih berbahaya." boneka itu terus membuka jalur hingga sampai ke inti mana Arch.

Dua jam telah berlalu. Arch akhirnya berhasil bertahan dan mengumpulkan mana, meski sekarang keadaan Arch saat ini tidak baik-baik saja. Arch terbaring di rumput yang lembut dengan angin yang berhembus dan sinar matahari yang terhalang pohon tua. dia mengangkat tangannya ke langit menggenggam udara kosong dan berkata "Aku berhasil." nada ucapan yang sangat bahagia.

"Selamat Arch." boneka itu memberikan selamat pada Arch, meski dia kehilangan banyak tenaga. boneka itu juga ikut bahagia melihat Arch tersenyum layaknya sudah mencapai sesuatu hal yang fantastis.

Arch bangun. dia melihat ke atas pohon itu "Pohon ini sangat besar ya!." seketika setelah dia berucap seperti itu terdengar suara yang membalasnya "Hoho, terima kasih." suara seperti laki-laki tua dan sedikit berat.

"Siapa itu?." Arch menoleh mencari sumber suara tersebut. Audrey menunjuk ke atas pohon "Dia yang berbicara." Audrey tau pohon ini bisa berbicara, karena pohon itu bukan pohon biasa.

"Jadi kamu sudah tau, boneka kecil?." pohon itu sedikit meledek Audrey. mendengar itu Audrey langsung menjawab "Siapa yang kau panggil boneka kecil, aku ini Audrey sang pemandu master." bentak boneka itu. dia sedikit kesal jika menyinggung bentuk tubuhnya.

"Kau melayani anak kecil sepertinya?." pohon itu bingung. Audrey pun menjawab "Tentu saja, masterku inilah yang membuat diriku ini hidup." pohon itu hanya terdiam bingung, karena dia tau kekuatan Audrey sangatlah besar, tapi mau seberapa besar kekuatan itu percuma saja jika masternya lemah.

Kekuatan pemandu tergantung dari master mereka. sangat jarang pemandu berkekuatan lebih besar daripada masternya. pohon itu membuat wajah tidak percaya meski sebenarnya dia tidak punya wajah.

"Anak kecil, sepertinya kau nampak biasa saja, tapi kenapa pemandu itu punya kekuatan yang besar?." ucapan pohon itu membuat Audrey marah, namun disaat Audrey akan berbicara dia langsung di sela Arch "Begitukah, syukurlah kalau Audrey memiliki kekuatan yang besar." Arch tersenyum hangat pada pohon tersebut. pohon itu merasa tidak enak pada anak yang baik ini, jadi dia memperingati Audrey agar lebih menjaga anak itu "Aku tidak mengerti dirimu nak. hei boneka kecil jagalah mastermu yang baik ini, sangat jarang pemandu mendapatkan master seperti ini." Audrey hanya mengangguk mengerti dengan ucapan pohon tua itu.

Pohon yang hidupnya sudah ratusan itu sebenarnya adalah pemandu juga. melihat anak itu mengingatkan masternya yang tidak pernah memperdulikan dirinya, karena dia pemandu jenis tanaman.

"Anu, pohon apa yang akan kamu lakukan?." tanya Arch yang menatap pada pohon itu. pohon itupun berkata "Aku akan menghabiskan waktuku sebagai pohon dan mati dengan tenang." nada bicara yang terlihat sedih membuat Arch tidak tega meninggalkan pohon tua itu.

Arch berbisik pada Audrey "Aku tidak tega padanya, apa kamu bisa berbuat sesuatu Audrey?." lalu Audrey pun menjawab "Jika anda memasukkannya kedalam gelang mungkin bisa."

"benarkah, terima kasih Audrey." Arch menoleh lagi pada pohon itu dan bicara "Pohon, bagaimana kalau kamu ikut kami!. pohon yang mendengar itu hanya bisa tertawa "Huahaha, bagaimana caramu membawaku anak kecil?." Audrey pun menjawab "Dengan masuk ke dalam gelang dan menyerap energi untuk mengubah bentukmu."

pohon itu terkejut melihat gelang yang dipakai Arch "O, kalau begitu terserah dirimu saja wahai anak kecil." Arch menunjukkan ke gelang itu ke depan pohon, dengan cepat pohon tersebut tersedot ke dalam.

"Woah, tidak buruk juga tempat ini penuh dengan energi." ucap pohon itu yang sangat senang. Arch pun bertanya "Apa pohon baik-baik saja?." pohon tersebut menjawab "Iya, di sini banyak asupan energi jadi aku bisa dengan cepat mengubah bentuk." mendengar itu membuat Arch lega.

"Kalau begitu mari lanjutkan perjalanan kita!." ucap Audrey yang sedikit bersemangat. Arch pun ikut bersemangat karena Audrey. mereka berjalan menuruni dataran tinggi dan melanjutkan perjalanan.