Bunga Lentera

Dahulu, dahulu kala... sebuah keajaiban terjadi.

Setelah tertidur lama melawan maut, Raja para umat manusia akhirnya membuka mata. Terang cahaya dari dewa-dewi menyinari tanah manusia, namun cahaya itu berasal bukan dari matahari, melainkan dari sang rembulan yang selalu membuat mereka takut.

Mitosnya, seekor Daemon, monster mengerikan yang menghantui umat manusia sejak jaman primordial, datang menerobos gerbang istana. Tetapi, bukannya membawa darah dan pertempuran, melainkan ketulusan hati dan penyembuhan. Sang Daemon memberikan obat sihir ke dalam bibir sang Raja dan melahirkan keajaiban. Kematian berhasil ditaklukannya, sehingga sang Raja Penakluk membuka matanya.

Bukanlah harta maupun kekuasaan yang diinginkan Sang Daemon, melainkan sebuah pengharapan kecil bahwa sang Raja Penakluk akan menghentikan perang bodoh melawan negeri para Daemon. Perang telah lama mencabik-cabik dunia tanpa ampun, membasahinya dengan darah yang sia-sia. Sebagai gantinya, maka sang Daemon akan memberikan rahasia Bunga Lentera, obat mujarab yang dapat menaklukan kematian.

Tetapi, mendengar itu, amarah massa meraung layaknya badai ombak di tengah samudera. Mereka berpikir, berani-beraninya seekor monster meminta-minta pada sang Raja? Mereka yang tak tahu balas budi menghakimi sang Daemon sebagai monster berusaha membunuhnya.

Terkhianati, sang Daemon pun menghilang ditelan oleh terang rembulan. Katanya, selang menghilangnya sang Daemon, bulan tak pernah lagi bersinar selama satu tahun penuh. Oleh karena keajaiban dan juga kuasa murka yang ia bawa, para manusia takut kepada sang Daemon. Mereka pun menjulukinya Daemon Bulan.

Namun manusia tidak menyadari kebodohan yang mereka lakukan. Bersama hilangnya sang Daemon Bulan, maka rahasia obat seribujuta penyakit pun menghilang. Dan mereka akan membayarnya dengan pahit... ketika genggaman kematian pun hadir di depan pintu. Sang Dewi Kematian, Nyght telah mengelus leher mereka dengan belati jemarinya.