Tasya POV.
Aku terbangun dengan rasa sesak dan takut yang luar biasa, gila mimpi macam apa itu, Bumi menceraikan ku, ih gak kebayang deh kalau beneran.
Tapi kayaknya dia kepentok sesuatu, dia meminta maaf tadi, yang gak pernah dia lakukan selama ini, bahkan dia sudah melakukan hal gila kepadaku saja dia bodo amat tu, ini ketimbang telat bentaran doang malah minta maaf, aneh banget.
Trus ni ya sikap dia lebih lembut, ya pasti lah karena selama ini yang keluar dari mulutnya cuma cacian untuk ku, sekarang malah lebih perhatian, kesannya masih terpaksa tapi lumayan lah.
"Lo mimpi buruk apa? Mau cerita?"
Tu kan, dia beneran kepentok deh kayaknya, atau salah makan. Gak biasanya juga dia nawarin diri untuk menjadi pendengar cerita gue, toh gue cuma sampah buat dia.
"Gak, gak apa-apa, tadi mimpi di kejar ular aja" jawab ku ngasal.
"Ularnya gue?, Sampe teriakin nama gue"
Aku mati kutu, aduh mau jawab apa ni, emang iya aku teriakin nama dia pas lagi tidur tadi?.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com