"Baik, kalau Ibu Tasya tak ingin di rawat, setidaknya di sini dulu sampai infusnya habis ya Bu, dan jangan terlalu stress"
"Iya dok"
Senja menatap Tasya datar, ya wanita baik hati itu kembali lagi, Dia yang pertama kali panik, walaupun dalam kemarahannya dia akan tetap peduli.
"Mau makan apa Lo?"
"Gue gak mau Lo"
"Gak tau diri"
Ini kali pertama Senja mengatakan itu, karena mungkin selama ini dia sudah sangat menahan ego seorang Tasya, yang bahkan hanya sia-sia saja kalau dia melawan.
"Gue tau Lo yang bantu gue Sen, tapi Gue gak mau Lo ngambil perhatian Kala dari Gue"
"Sya stop deh, gini ya Gue gak ngambil Dia, Kala yang mau, toh dulu Lo buang Dia, Lo benci Dia, Lo berharap apa? Dia baik sama Lo? Ya gak bisa secepat itu Sya, salah gue? Anak Lo lebih merasa kalau Gue sayang dia dibanding Lo? Sementara yang Lo lakuin buat Dia terluka?, Come on Sya"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com