webnovel

Eksekusi

“Vid, masih di sekolah?” tanya Adelia lewat sambungan telepon. Sudah pukul tiga sore dan suaminya belum pulang. Kegiatan belajar mengajar seharusnya sudah selesai sejam lalu.

“Ini baru jalan dari sekolah, Del. Tadi ada murid yang kena cairan asam, jadi aku antar dulu ke puskesmas terdekat. Sorry nggak ngabarin,” jawab David sambil menjepit gawai diantara telinga dan pundak kirinya.

David tak pernah menghitung sudah berapa kali ia berbohong pada Adelia demi bertemu sekedar berkomunikasi dengan gadis yang tengah sibuk di belakangnya ini. Janjinya untuk membantu Anjani menyulap rumah peninggalan orang tuanya menjadi kedai kopi harus terlaksana. Ia pun rela menginvestasikan tabungan yang rencananya akan dijadikan uang muka membeli rumah pada usaha yang akan Anjani kembangkan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com