Di dalam tulisan ini adalah sebatas semu, kasih sayang dirumah kalian atau mencintai hanya sebatas kata – kata lagi! Per hari ini kita semua mati rasa kata HINDIA. Bahkan jika kalian mati pun tidak ada satupun rasa belasungkawa yang nyata adanya, semua hanya untuk kebutuhan insta story mereka kan!
Rasa muak dan sumpah serapah tertulis disini satu persatu tulisan yang saya buat menjadi tumbal untuk diri saya sendiri, tahun ini besyukur dengan Tuhan tidak mati OD karena semua dosa berbalik memangsa satu persatu manusia.
./1
Rumah ga selamanya bisa buat kita nyaman dan aman
Perihal didalamnya yang berisik atau isinya ga bermanfaat
Kalau ga cari yang bikin kamu Bahagia sendiri
Ya perasaan kamu ga ada abisnya
Tetap disitu diisi sama hal hal yang buat kamu ga maju
Perlahan coba keluar
Buka pintu pakai sepatu
Langkahnya dari yang kecil dulu
Pelan pelan langkah itu akan jadi besar
Asal tetap dilangkah yang sama aja.
./2
Jika rumah itu masih sepi nan sendiri
Coba lah kau hias dengan beberapa bunga
Petik sendiri pada dirimu
Kau sudah wangi juga cantik bukan?
Setiap bunga selalu punya aromanya
Dan aroma mu sungguh kian membuat ku mati
Terbekas tercecar dan abadi
Jadi wahai wanita yang membaca
Bunga mu adalah keindahan mu sendiri
Kau pun bebas menghiasnya
Atau malah membeli bunga yang lain
Buat dirimu terus mekar
Dan tumbuh.
./3
Ternyata aku tidak terlalu bergemuruh dibanding petir petir itu
Kau berhasil bertahan ditengah badai yang kencang
Dan kau berhasil tetap hidup hanya dengan modal
Sabar.
./4
Bahkan kadang sakit hati bisa tercipta dari tempat yang tidak terduga
Kita seakan akan merasa nyaman dirumah yang kecil itu
Tidur makan belajar dan mendewasa ditempat yang kita rasa
Aman
Sampai kita disadarkan
Bahwa
Tidak ada tempat yang benar benar aman
Kecuali,diri kita sendiri yang jadi rumahnya.
./5
Si bumi yang menjadi perasa akhir akhir ini
Lalu
Membuat cerita yang paling romantis yang pernah ada
Bumi seakan mati diterpa angin yang ia buat sendiri
Bumi sendirian kata ibunya
Menjalar dan menjadi dewasa dengan
Patah hati.
./6
Masalah hidup yang selalu menjadi perjalanan
Pelan pelan membuat kita menjadi lebih tajam
Banyak hal yang tumpu terasah kuat tapi membunuh diri sendiri
Lalu? Kuat tajam tapi membunuh atau melindungi
Jawaban yang harus kita tulis
Masing masing disaku celanamu.
./7
Pelan pelan mengobati luka hebat yang kian membaik
Sembuh sendiri sampai saya lupa mana pijakan yang utuh
Atau malah jebakan yang mematikan
Mengobati itu butuh waktu yang lama ternyata
Dari terpaksa membiasakan dan pelan pelan berjalan
Melawan rasa takut itu butuh waktu.
./8
Lahir
Mungkin kalau jalannya jauh kata kamu ga kerasa kan
Kalau katanya gandengan sambil ngemil kacang favorit kita
Ga ada masalah kan?
Tinggal lakuin itu doanglah, apa susahnya sih?!
Katanya mau jalan dulu mau dicoba dulu kan?
Dikirain kamu yang cerita latarmu, ibumu dan adikmu
Buat kita merasa bisa selesaikannya bareng kan
Buat mereka banggakan?
Tapi tidak ada perasaan yang besar
Dari harapan yang dimulai dari sebuah remahan yang kecil
Dulu bilangnya cuman mau ngejaga saja
Sekarang malah minta cinta
Tentang lahir.
./9
Senang sekali rasanya bisa membuat pertunjukan lagi, sesederhana "Sal Priadi" waktu bikin acara yang sama
ditaman cuman modal suara dan lagu lagunya itu.
Kali ini berjudul "Kita Semua Belum Tidur" dan untuk hari kemarin saya masih berhasil membawa semuanya menjadi hal yang indah dan dalam untuk semua, terima kasih buat kalian yang kemarin datang.
Isi Yang Tidak Berguna Berakhir.