webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urbano
Classificações insuficientes
721 Chs

Tiga AI Mandiri

Saat ini, Samael dan Olivia akhirnya sampai di depan vila Kat, dan tanpa ragu keduanya langsung masuk.

Memasuki ruangan, Samael segera disambut oleh ruangan gelap yang mengartikan bahwa orang-orang disana sudah tertidur.

Ngomong-ngomong, wanita di vila Kat saat ini hanya tersisa Riana, Kat, dan Gabriel saja.

Fan Bingbing harus pergi ke Florida untuk pengambilan syuting dan Samael memberinya lima pengawal sebagai penjaganya.

Empat bersaudara, yaitu Kylie, Khloé, Kourtney, dan Kim, tentu saja tidak selalu tinggal disini karena rumah mereka juga ada di New York....

"Sepertinya semuanya sudah tertidur?" Olivia mengatakan ini lalu menatap jam di dinding ruangan.

Jelas disana terpampang angka 11, dan bagi wanita sekelas mereka, jika tidak ada kerjaan maka mereka pastinya akan tidur untuk menjaga kulit mereka!

Samael hanya mengangkat bahu dan menyeret Olivia, "Ayo, mandi. Meskipun aku sudah mengeringkan badan kita tadi, aku tidak mau kau sakit."

"Jangan beralasan, kau hanya ingin tubuhku." Olivia mendecakkan lidahnya mendengar ini, tapi dia tidak menolak.

Samael tersenyum melihat tindakan dan jawaban Olivia, dan segera kedua orang itu, laki-laki dan perempuan masuk ke kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat!

Di sisi lain, di kamar Samael, May telah mendominasi ruangan itu ke dalam manifestasi layar virtual yang tak terhitung jumlahnya!

Matanya yang biasanya polos dan nakal saat ini sangat bersemangat, dan ada sedikit amarah disana!

"Orien, keadaanmu disana? Harus kau tahu, aku memiliki waktu paling lama dua jam sebelum Kakak kembali."

Orien di salah satu layar virtual muncul, "Persiapan disini sudah siap, tapi kenapa Onee-sama tidak memberitahu Tuan Samael?"

"Tidak, kau salah Orien. May tidak akan menyembunyikannya dari Kakak. Tapi untuk saat ini, May hanya tidak ingin waktu bersantai Kakak terbuang hanya karena masalah sepele ini." May menggelengkan kepalanya, dan tangan kanan kecilnya terulur kesamping.

Segera layar virtual disana menunjukkan data yang terus terenskripsi dengan sangat cepat dan malware disana terus bergerak!

....

Waktu berlalu dengan tenang, dan mari kita ubah kamera ke arah Washington DC tempat dimana keluarga Samael tinggal saat ini.

Saat ini, Helina membuka sedikit celah gorden di jendela, lalu menutupnya kembali.

"Aneh, orang ini tiba-tiba sekali pindah rumah dan menyapa kami malam-malam? Untungnya itu tidak mengganggu waktu tidur anak-anak...." kata Helina dengan aneh.

Mendengar gumaman Helina, Tivania yang belum tidur hanya mengangkat bahunya, "Jangan tanya aku, tanyakan saja pada May."

"Tidak perlu, masalah ini tidak perlu ada campur tangan May. Selain itu, itu hanya tetangga biasa."

Helina menjawab dengan senyuman biasanya, namun saat ini, di sebelah vila Tivani, sosok Agen Tracy yang sedang duduk di meja dengan banyak perlatan canggih, dan di kepalanya terpasang headphone segera mengerutkan keningnya mendengar kalimat yang diucapkan Helina!

Siapa sangka, vila Tivania sudah disadap!

"May? Siapa dia? Apakah jaringan informasi Samael? Atau mungkin, AI seperti OR milik buronan itu?" Tracy mengatakan ini sembari jari-jarinya terus bergerak ke laptop didepannya.

Setelah itu, beberapa hewan kecil seperti lalat terbang didepan mata Tracy, dan Tracy segera mengarahkannya melalui jendela yang terbuka untuk masuk ke vila Tivania!

Di layar laptop, Tracy dapat melihat pemandangan melalui kamera mikro yang ada di lalat itu yang tersambung ke laptop.

Dia terus mengendalikan lalat-lalat itu sampai akhirnya memasuki wilayah villa Tivania!

Tapi siapa sangka, gerakan ini langsung dirasakan oleh sistem jaming disekitar vila yang secara langsung dikendalikan oleh Sub-System May!

Buzzz...

Aliran jaming tak terlihat langsung muncul dan menghapus aliran yang terhubung ke lalat robot itu!

"Tsk!"

Tracy langsung menekan tombol merah di sana dan secara langsung menghancurkan lalat-lalat tadi menjadi bongkahan teknologi tak berguna agar semua file tidak disadap melalui robot itu!

"Ini terlalu sulit, tidak seperti tadi. Apakah pencegahan disana sudah diaktifkan? Tidak, jika itu benar, maka aku pasti sudah ketahuan."

"...Jika seperti itu, maka ada seseorang yang sengaja membuat jalan agar aku bisa menaruh penyadap ini tadi? Atau, semua pertahanan didasarkan pada elektronik?"

"Jika itu yang pertama maka rencanaku gagal total, tapi jika yang kedua....itu mungkin saja. Karena alat penyadap dipasang secara pribadi olehku tadi saat menyapa keluarga target."

Setelah berpikir selama beberapa menit, Tracy menemukan bahwa kemungkinan kedua lebih mungkin.

"Jika seperti itu, maka hanya ada pendekatan secara kasual? Merepotkan, mereka semua perempuan! Tidak mungkin aku merayu mereka...."

"Tapi, May? Sepertinya itu AI canggih seperti OR milik buronan itu. Jika seperti ini..."

Pada akhirnya, Tracy menyerah dan berkata: "First Sisters, ambil alih pencarian. Bantu aku melawan May ini! Jika benar itu adalah System AI yang menjaga keamanan mereka, aku sendiri tidak mungkin."

"....."

"First Sisters?" Tracy memanggil lagi namun tidak ada jawaban sekali lagi dari sesuatu yang sedang ditunggu olehnya!

Sampai akhirnya cahaya merah berkedip di layar Tracy, dan sebuah notifikasi terlihat di layar!

[Agen Tracy, «All Sisters» untuk sementara [Code Source Delphi] ambil alih. Menara pusat, diserang dan butuh bantuan dari semua sub system dari «All Sisters»]

Bang!

Tracy langsung berdiri sehingga meja dan kursi disana terjatuh dan merusak banyak peralatan canggih disana!

Tracy segera menyentuh headphone yang terpasang di kepalanya, dan menghubungi seseorang disana!

-------------

Kamera teralihkan ke suatu tempat yang gelap gulita, namun cahaya dari layar komputer tetap menyala disana dan menampilkan sosok menggairahkan yang tengah meregangkan tubuhnya!

"Nnngggg... Akhirnya selesai! Ini lebih mudah dengan bantuannya!"

Dua buah bom nuklir itu tiba-tiba meledak keluar dari kemejanya, dan memperlihatkan beberapa kulit putih kenyal menggairahkan yang tertutup bra berwarna hitam berani disana!

Sekejap gerakan Agnes langsung terhenti dan menatap dua buah dadanya....

"Sepertinya ini menjadi semakin besar..." Agnes tidak tahu harus senang atau tidak karena masalah ini.

Tapi saat ini, dia mengabaikan masalah ini dan melihat ke layar komputer: "Ini sangat mudah, seperti yang diharapkan dari May."

"Tentu saja! Lagipula May juga mendapat untung dari ini." May muncul di layar dan mengatakan ini dengan senang!

Agnes menggelengkan kepalanya dan berkata, "Siapa sangka kalian memiliki rahasia besar seperti itu. Sial! Kalian menakutkan."

Agnes jelas mengetahui transaksi kotor Samael dengan Gedung Putih saat menyerang data FBI, jadi dia hanya bisa mengutuk!

May terkikik bahagia disana ditemani Orien yang diam disamping.

Sampai akhirnya Agnes menyortir semua file yang baru saja diambil, "Tapi siapa sangka akan ada AI lain yang dibuat berdasar komponen Orien sebelumnya."

"Jika May, kau tidak mengupgrade Orien sebelumnya, akan ada kemungkinan Orien akan dikendalikan oleh mereka melalui jaringan satu arah dari mereka."

"Maksudmu Delphi dan sub system Sisters? Sepertinya begitu. Tapi Agnes, kau akan lebih berbahaya dalam beberapa hari kemudian kau tahu? May sarankan kau tidak keluar dari rumah ini." May mengatakan ini dengan serius.

Sayangnya Agnes hanya bersandar malas di kursi, "Tidak mungkin, Mary pasti menyeretku pergi."

"Lupakan masalahku, kau...juga memiliki masalah yang sama bukan?"

"Apa maksudmu?" May menatap kosong Agnes, dan melanjutkan: "Hanya karena keluarga kami diselidiki, harus waspada?"

"Jangan meremehkan kami, kami sudah tahu ini sejak awal!"