webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urbano
Classificações insuficientes
721 Chs

Percakapan Rahasia?

Senyuman Samael melebar saat mendapatkan jawaban seperti yang dia inginkan dari Har.

Melihat senyuman ini, dua wanita disamping kebingungan, dan Neringa diam-diam menatap layar ponsel Samael sebelum akhirnya dia tahu apa yang sebenarnya terjadi sehingga membuatnya tersenyum seperti itu.

Dia dengan merengut bertanya, "Memotret kami tanpa izin, itu privasi tahu?"

"Hah? Ohh, masalah sepele." Samael melambaikan tangannya berkali-kali dan berkata, "Selain itu, bukan berarti kalian tidak memposting di IG beberapa foto melengkung kalian bukan?"

"Maksudku, huruf S kalian di foto IG selalu ketara seolah ingin menunjukkan dada dan pantat kalian."

Chelsea yang mendengar ini langsung menjawab dengan serius, "Itu namanya posisi penempatan foto, percayalah padaku. Ini refleks murni tubuh."

"Heh, hantu percaya pada reflek murni." Samael mengejek.

Dia menunjuk Jony kecilnya dan berkata, "Lalu aku berkata, apakah kau percaya kalau saat melihat kalian, dia akan bangun secara reflek murni?"

"Kami percaya." x2

"...."

Samael terdiam sejenak, dan tiba-tiba dia menampar kepalanya sendiri karena akhirnya tersadar bahwa pertanyaan yang dia tanyakan adalah lubang itu sendiri.

Maksudku, siapa yang bisa mengontrol bangkitnya jony kecil mereka?

Setiap laki-laki ingin mengatakan bahwa itu reflek!

Chelsea dan Nirenga yang melihat Samael terdiam akhirnya menunjukkan senyuman penuh kemenangan.

Samael sendiri merasakan kebencian Dunia untuk pertama kalinya. Kenapa Laki-laki selalu terasa salah pada apapun yang dia lakukan sih ?!

Drttt.....Drrttt....Drrtt....

Disaat Samael mengutuk Dunia pada saat ini, ponsel yang dia pegang tiba-tiba bergetar, dan panggilan masuk dari Har muncul.

Samael mengangkat alisnya bingung, "Jika dia iri, seharusnya video call...kenapa hanya panggilan suara?"

Bip...

"Yo, ada apa memanggilku? Maaf, tapi ruang di pulau pribadinya sudah habis. Sudah cukup, terutama sosokmu tidak diterima disini, terima kasih~"

"Brengsek! Aku bukan ingin membicarakan masalah itu!" Har di sisi lain meraung keras, "Lagipula aku juga punya banyak, kenapa harus iri!"

"Bawa saja beberapa ke apartment dan lakukan Orgy, percaya atau tidak, Hah ?!"

Samael akhirnya hanya bisa menempatkan lengan kirinya ke sisi dudukan kursi panjang tempat Nirenga bersandar, dan diam-diam dia mengelus pundak halus itu.

Nirenga menepis tangan itu, lalu dia mendengus saat menunjuk kedepan dimana Laelia dan Atira memberikan senyuman penuh arti pada Samael~

Samael hanya melambai pada keduanya dan membuang muka saat terus bertanya: "Ya Ya, kalau begitu ada apa kau memanggilku?"

"Masalah apa lagi, tentu saja kerja sama kita."

"Oh?" Setelah mendengar ini, Samael segera menyipitkan matanya dan berdiri dengan sangat tenang.

Melihat kepergian Samael, keduanya tahu bahwa ini masalah kerjaan dan hanya bisa acuh tak acuh meski agak penasaran dengan isi rinciannya.

Tidak mungkin, mereka wanita memang seperti itu. Sangat suka hal-hal berbau Gosip~~

Samael sendiri, dia menjauh dan duduk di kursi pantai tak jauh dari tempat kumpul. Berbaring sambil menatap Matahari yang masih akan terbenam, dia akhirnya fokus pada masalahnya.

"Sekarang lanjutkan, bagaimana keputusan keluargamu?"

Har menyilangkan kakinya saat menatap Ayahnya yang ada di depannya.

Orang itu mengangguk, dan Har segera menjawab: "Nah, kau menang. Aku akan mengirimkan kode perusahaan nanti, jangan sampai bocor."

"Fyuu, itu akhirnya membuatku bernafas lega~"

"Hah! Kau, bernafas lega? Hanya Gold Digger yang percaya selama ada uang. Aku yakin kau sudah tahu jawabannya sehingga kau bisa bersantai disana dengan wanita-wanita cantik?" ejek Har bercampur kecemberuan.

Samael sendiri hanya tersenyum tipis mendengarnya, kemudian senyum itu memudar: "Nah, apakah kau memberitahu mereka apa yang telah kau temukan?"

"Memberitahu."

"Tsk, ternyata hanya sebatas itu Ayahmu, mengecewakanku. Untungnya kau adalah pewarisnya, meski kau bajingan, kau lebih layak."

Kebetulan nada suara di panggilan Har adalah Loudspeaker, sehingga kata-kata Samael terdengar jelas di telinga Ayah Har yang membuatnya merasa ada kedutan di pelipisnya!

Samael tidak takut kalau keluarga Har akan memutuskan perjanjian, karena sebenarnya, keuntungan yang dia sajikan itu sudah terlihat pada saat ini...

Ayah Har mengetahui ini, jadi dia hanya bisa menghela nafas saat mengakui dalam hati bahwa dia dipermainkan oleh seorang pria seusia putranya.

Agak tidak mau...tapi mengingat hubungan Samael dengan Har, dia puas dan bahkan menantikan masa depan!

Seseorang bisa sukses hanya karena tiga hal.

Pertama tentu saja usaha.

Kedua adalah uang.

Dan terakhir adalah koneksi!

Har yang melihat Ayahnya diam langsung tertawa puas dan sombong, "Bajingan selalu pemenang dalam hidup, percaya?"

"Ahh, percaya, tentunya aku percaya. Baik Kakek Rajaku, atau Kakek kandungku, keduanya adalah bajingam yang sukses."

"Hah! Untungnya dirimu, aku juga ingin punya Kakek bajingan."

Percakapan agak keluar jalur pada saat ini, sampai akhirnya setelah beberapa detik mengeluh dan menyombongkan diri, Samael akhirnya mengatakan ini:

"Nah, apakah pasar masih kacau pada saat ini?"

Har mengangguk tanpa sadar, "Benar-benar kacau, sebenarnya apa yang kau lakukan sehingga itu terjadi? Bahkan Libur Nasional terasa seperti neraka di Wall Street tempat buaya-buaya serakah itu berada."

"Haha, hanya masalah kecil."

Samael tidak bermaksud memberitahu Har bahwa dia berkolusi dengan dua kekuatan besar di Wall Street untuk membuat semacam keruntuhan di sistem.

Dua indeks utama Wall Street yang Samael tekankan adalah Dow Jones Industrial Average dan S&P 500.

Keduanya sepakat bekerja sama dengan Samael, dan kedua perusahaan ini setuju untuk penutupan perdagangan Zona Hijau selama seminggu.

Keduanya melakukan ini jelas karena sudah mencium bau untung!

Dan akhirnya rencana keduanya bekerja, yang sebenarnya apa yang mereka lakukan adalah seperti mengganjal saham-saham dari parlemen lain untuk meraih keuntungan.

Kalau tidak menahan lagi kekacauan, kemungkinan indeks bisa naik lebih tinggi lagi....Tapi itu akan berakibat pada runtuhnya sistem Wall Street secara total!

Jadi atas saran Samael, Dow Jones sepakat untuk menaikkan indeks mereka dari 437,80 poin atau sekitar 1,44% menjadi 30.829,40....

Sementara S&P akan menaikkan indeks dari 21,28 poin atau 0,57% menjadi 3.748,14.

Alhasil karena kerja sama keduanya, itu membuat Nasdaq Composite (pihak kambing hitam Samael dan dua perusahaan) itu menurunkan indeks 78.554,17 poin atau 0,61% menjadi 12.740,79.

Alhasil seperti layaknya efek Domino, banyak yang terpengaruh satu demi satu.

Sampai akhirnya S&P 500 memangkas kenaikannya pada penutupan perdagangan di New York, setelah reli sebanyak 1,5% pada Rabu pagi kemarin...

Setelah itu, seperti yang diharapkan, sedikit kekacauan terjadi disana, bahkan jika ada beberapa perusahaan yang didukung oleh kontrol Demokrat terhadap kongres.

Ingat ini, di Amerika, uang yang berkuasa !!!

Dan Har yang tahu bahwa Samael tidak bermaksud memberitahu hanya bisa mengangguk mengerti: "Kalau begitu aku berpesan padamu, hati-hatilah dengan dana kami."

"Serahkan padaku, sahabatku."

"Ya....Oh benar, hampir lupa."

"Ada apa?" Samael mengerutkan keningnya.

Har dengan senyum tipis berkata, "Keluarga Aura sepertinya sudah mengendus jejakmu melalui Wanda.

"...."

"Haha, pokoknya, aku menantikannya, jangan kalah, sesama bajingan~"