webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urbano
Classificações insuficientes
721 Chs

May Memiliki Teman Baru !!!!

Melihat sosok May, Agnes tercengang dan tidak bisa mengatakan apapun untuk sementara !!!!

Di mata Agnes, apa yang dinamakan Sci-fi itu nyata, tapi saat May muncul, dia masih meragukan matanya !!!!

May memiringkan kepalanya dan bertanya: "Yahoo, senang bertemu denganmu. Nama selalu tidak berubah dan tidak bisa kau ganti sesukanya! May adalah May! Paham?"

Agnes masih tidak bereaksi.

Melihat Agnes seperti ini, Samael melepas kuncian tangannya dan membebaskan Agnes yang ditekan di meja.

Setelah terlepas, barulah Agnes sadar dan mengulurkan tangannya kearah May.

Setelah menyentuh pipi May dan merasakan rasa lembutnya, mata Agnes menunjukkan rasa ngeri tak berujung dan segera bergerak mundur dengan kecepatan penuh!

"Ap-Apa-apaan kau! Sialan! Apakah itu masih basis data? Hologram? Sialan aku percaya itu semua !!!!!"

Samael dan May saling memandang dengan tatapan tidak percaya.

"Jenius komputasi malah menganggapmu aneh, sedangkan sosok seperti Bingbing, Riana, dan Kat dengan mudah menerimamu...." kata Samael aneh.

Wajah May cemberut dan dia berkata: "Bukankah karena sekarang May dalam wujud etinitas? Tentu saja Agnes tidak mudah untuk menerimanya Kakak !!!!"

"....Benar juga." Samael mengangguk, lalu menatap Agnes yang seperti kucing ketakutan disana.

Duduk di kursi, dia berkata: "Agnes, jangan terlalu takut, May hanyalah etinitas AI yang terbentuk dari basis data yang sangat tinggi. Meskipun kau jenius, kemampuan komputasi dan otakmu masih tidak bisa mengejar permainan May...."

"AI? Bagaimana mungkin ada AI dengan pemikiran otomatis seperti manusia?! Bahkan "Orien" belum sampai basis seperti itu !!!!" Agnes berkata dengan cepat.

"Orien?" May tertarik dengan ini.

Melihat mata penasaran May, Agnes tanpa sadar membusungkan dadanya dan berkata: "Orien adalah AI pertama di dunia ini yang bahkan bisa menembus sistem kode dari enskripsi pemerintah ataupun badan pelindung suatu negara !!!"

"....Tapi sepertinya, jika kau memang AI, maka "Orien" sangat jauh dibelakang...." Agnes tersadar dan mengatakan itu.

"Apa kau bisa menunjukkan pada kami, AI milikmu itu? Sejujurnya, kau harus tahu sedikit bukan, tentang tujuan dan alasan kenapa aku menunjukkan May padamu?" Samael bertanya.

Agnes ragu-ragu sebentar, tapi dia mengangguk disaat berikutnya.

"Meskipun secara spesifik aku tidak tahu, kau jelas bukan dari bagian FBI, karena mereka bahkan tidak mampu membuat AI otomatis seperti May ataupun Orien."

Setelah Agnes mengatakan itu, dia meletakkan ponselnya ke meja, dan berkata: "Orien, kau bisa keluar."

Segera sosok di layar ponsel Agnes agak rusak, dan setelah itu muncul sosok gadis cantik dengan rambut putih murni dengan memakai pakaian pelayan.

May memiliki mata yang berbinar melihat Orien, dan pada saat itu pula, Orien terkejut melihat sosok May!

"Orien dari kata analitis, memahami, dan pengetahuan....AI dari Nona Agnes yang bertugas menganalis dan membantu semua kebutuhan Nona Agnes! Senang bertemu dengan teman Nona dan sesamaku...." Orien membungkuk dengan sopan.

Samael yang melihat betapa sopannya Orien, tiba-tiba menatap May yang kepribadiannya 180° dari Orien tiba-tiba tidak bisa menahan sakit kepala!

Tapi masalah yang membuat Samael tertarik bukan itu...

"Apakah hanya tebakanku saja, bahwa program Orien diinskripsi dari kepribadian orang Asia?" tanya Samael.

Agnes mengangguk dan berkata: "Orien memang aku setting dengan kepribadian yang kalem dari kekhasan orang Asia, lebih tepatnya orang Jepang, Cina, dan Korea Selatan."

"Pantas...."

Disaat Samael mengangguk, May mendekati ponsel Agnes dan menyentuhnya.

Tiba-tiba dia mengerutkan keningnya dan berkata: "Ponsel ini bukan ponsel biasa, apakah buatan tangan? Untuk manusia membuat ini memang hebat...."

"Bagaimanapun, kecuali AI memiliki program kompressor tingkat tinggi, maka itu akan menghabiskan banyak ruang hard drive dan RAM...."

"Ya, aku membuat semua prosesor ponselku, dan itu menghabiskan banyak biaya dan tenaga! Tapi dengan itu, Orien bisa berada di ponsel atau bahkan beberapa komputer berbasis rendah." Agnes membusungkan dadanya dengan bangga!

"Orien awalnya adalah program kecerdasan buatan (AI) yang aku tulis secara pribadi dalam waktu senggang selama aku ditawan orang-orang menjijikkan itu !!!!"

Wajah Agnes jijik, tapi Samael memiliki wajah terkejut!

"Tunggu dulu! Berapa usiamu saat itu!"

"...14 tahun !!!"

"Uhuk! Uhuk! Uhuk! Sialan jenius komputasi !!!!!!"

Agnes tidak bisa menahan kedutan di alisnya mendengar sebutan "Jenius Komputasi" dari Samael!

Bagaimanapun menurutnya, Samael yang bisa "membuat" May lebih "jenius komputasi" daripada dirinya!

Sayangnya dia tidak tahu bahwa May bukanlah ciptaanya!

Agnes terbatuk perlahan untuk menghancurkan suasana canggung, lalu berkata: "Itu tidak sebagus Orien yang sekarang pada awal aku membuatnya."

"Awalnya aku merancang Orien untuk menyaring dan secara otomatis membalas pesan dan email ponselku untuk menghemat waktu...."

"Biar kutebak! Lalu kau terus mengembangkan kemampuan AI Orien, sampai akhirnya Orien mampu berpikir seperti manusia, bahkan menggunakan kata-kata baru yang baru-baru ini dia pelajari dari pesan lain, email, atau Internet dan bahkan belajar dari jaringan internet."

"....Memang seperti itu." Agnes mengangguk, dan dia segera duduk disamping Samael.

Tanpa sadar, dia melepas kewaspadaannya dari Samael karena dia merasa bahwa orang yang bisa "membuat" May bukanlah musuh!

Malahan dia berpikir bahwa mereka mungkin memiliki beberapa pemikiran yang sama, hanya saja nasib membuat jalan mereka berbeda.

Jika Agnes menatap Samael dan masuk ke pemikiran yang mendalam, maka Samael menatap May yang saat ini sedang mengotak-atik Orien.

"May, apa yang kau lakukan?" tanya Samael aneh.

May tidak melihat Samael dan terus fokus pada layar didepan matanya, tapi dia masih menjawab.

"Membuat teman baru !!!!!"