webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urbano
Classificações insuficientes
721 Chs

Kalika Perusak Suasana

"Hentikan Kalika! Itu sudah cukup !!!!!" Alisha anehnya langsung berteriak pada Kalika.

Wajah Kalika menjadi pucat dan dia terlihat panik saat melihat Kalika sehingga dia menyusut ke pelukan Samael sekali lagi.

Samael yang meluhat kemarahan, keengganan, serta ketidakpercayaan Alisha hanya bisa menghela nafas.

Kali ini, Alisha bisa dikatakan sedikit naif.

Tapi ini juga salah Samael, bagaimanapun dia bertanya pada Alisha disaat mentalnya berada di titik terendah.

Jadi wajar jika emosi Alisha menjadi seperti ini terutama setelah anggota keluarganya dicurigai menjadi pelaku pembunuhannya !!!!

"Maaf Alisha, aku akan tutup mulut." Samael meminta maaf.

Alisha memandang Samael dan berkata, "Kenapa kau optimis kalau target mereka adalah aku, dan bukan kau?"

"Itu karena ada dua alasan." Samael menaikkan dua jarinya.

"Bukti pertama, informasi tentang diriku masih terbatas....dan setiap musuh yang kupunya, itu selalu terpantau oleh rekan terpercayaku 1x24 jam."

"Jika orang itu menargetkanku, maka rekanku pasti sudah menghubungiku...dan kali ini tidak ada pemberitahuan."

"Alasan kedua....itu karena saat peseda motor itu ingin menembak, targetnya jelas-jelas adalah kau...."

Alisha terdiam saat mendengar Samael, dan wajahnya menjadi sangat melelahkan saat ini.

Tut...Tut....

Disaat Alisha tersesat dalam pikirannya, suara klakson mobil terdengar dan ketiganya langsung melihat mobil yang mereka tunggu.

"Ayo pergi, jemputan sudah sampai."

-----------------

"Ohhh? Jadi ini rumah Alisha?" Samael memandang rumah besar didepannya dengan kekaguman di matanya.

Alisha dan Kalika saling memandang, sampai akhirnya mereka berdua tertawa dan maju untuk masuk.

"Baiklah, aku akan mandi dulu...Samael, jangan mengintip." Alisha mengingatkan pada Samael yang duduk di sofa.

Samael melambaikan tangannya dan berkata, "Jika aku ingin melihat aku akan bertanya secara langsung padamu. Jadi puaskanlah waktu kalian untuk mandi dan menenangkan diri~"

"Oke..."

Alisha menutup mulutnya dan pergi setelah memberi Samael senyuman lega, lalu dia segera mengambil Kalika untuk pergi bersamanya.

Melihat kepergian keduanya, Samael segera berbisik: "Bagaimana May?"

"Ketemu, dan itu sesuai dugaan Kakak sebelumnya." May mengatakan ini dengan serius.

Mendengar May, Samael menyipitkan matanya, dan terlihat jejak keseriusan di wajahnya saat ini.

"Jadi mereka...."

"Sepertinya aku harus pergi kesana untuk mendapatkan rating sempurna dalam APP bukan? Hey, Hey, ini merepotkan...." Samael menggelengkan kepalanya dengan lelah.

"Hehehe, kenapa Kakak menyesal? Bukankah itu bagus? Jika Kakak pergi kesana, maka itu akan mempermudah bisnis kita bukan?" May mengatakannya dengan senang.

Samael mengangkat bahunya dan menyalakan TV.

"Tidak ada gunanya memikirkan itu sekarang, kali ini, istirahat dulu...lalu tenangkan Alisha dan Kalika."

"Meskipun aku berhasil menenangkan mereka sebanyak mungkin di perjalan kesini, tapi itu masih jauh dari ketenangan asli mereka."

May yang mendengarnya hanya diam dan duduk di paha Samael untuk ikut menonton acara TV dengannya.

Setengah jam kemudian, Samael mendengar suara derapan kaki, dan dia segera menoleh.

"Uhuk Uhuk, Alisha....kau..." Samael membelakkan matanya saat melihat Alisha.

"Samael....Aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu." Alisha tersenyum manis, dan berkata dengan lembut sembari tangannya masih memegang handuk mandi di tubuhnya.

Benar! Alisha saat ini hanya mengenakan handuk mandi yang menutupi tubuh montok dan halusnya !!!!

Melihat Samael memandangnya seperti itu, pipi Alisha memerah, tapi dia masih menahan rasa malunya untuk menatap Samael !!!

"Ada apa?" Samael dengan rasa ingin tahu bertanya sembari matanya terus menginspeksi tubuh Alisha dari atas sampai ke bawah.

Alisha menarik tangan Samael menuju kamarnya, dan Samael hanya bisa mengikutinya.

Crak...

Saat pintu ditutup, Alisha menatap Samael dengan matanya dan berkata: "Aku....aku ingin itu..."

"Itu? Yang mana?" Samael bingung.

"Yang itu..." Suara malu dan lemah Alisha terdengar telinga Samael.

"Itu? Itu mana yang kamu bicarakan?" Samael masih menjawab dengan jawaban yang sama pada Alisha.

"Samael, apakah kau sengaja mengatakan ini?" Alisha menatap Samael dengan wajah merah karena marah.

Samael masih mempertahankan senyumannya, tapi dia masih tidak menjawab dengan jawaban yang diinginkan Alisha !!!!

Melihat ini, Alisha tahu bahwa Samael berpura-pura bodoh didepannya !!!!

Karena ini, Alisha hanya bisa mengulurkan tangannya dan mendorong tubuh Samael untuk menekannya menuju tempat tidur !!!!

"Aku tahu akan begini jadinya....tapi aku akan bertanya, Alisha apa kau yakin?" Samael bertanya dengan susah payah.

"Apa lagi yang harus diyakinkan? Kau menolongku dua kali, dan kau pasti sudah siap dengan acaraku ini bukan?" Alisha yang ada di atas Samael bertanya dengan cemberut.

"Maksudmu Pahlawan menyelamatkan Keindahan? Tidak mungkin, Alisha, kau suka padaku ????"

Mendengar kalimat narsis Samael, Alisha segera mencubit lengan Samael dan menatapnya dengan marah!

"Aku suka padamu, apa kau punya masalah, Hah?!"

"Oh? Tapi aku hanyalah pacar sewamu tahu? Tidak ada hal seperti itu dalam peraturan APP dimana pelanggan bisa berhubungan denganku~"

"Peraturan ada hanya untuk dilanggar !!!!"

"Tapi aku pebisnis kau tahu? Jika tidak ada keuntungan, maka tidak mungkin~~"

"Kau akan memiliki tubuh dan jiwaku! Apakah itu masih belum cukup?" Alisha mengatakan ini dengan kuat, dan dia segera melepas handuk di tubuhnya !!!

Saat ini, tubuh Alisha benar-benar berada dalam keadaan baru lahir, bedanya adalah, tubuhnya lebih besar dan lebih sexy jika dibandingkan saat dia baru lahir !!!

Menatap tubuh Alisha, Samael jelas tergerak.

Tapi...bisa dibilang kalau Samael sudah agak terbiasa dengan tubuh wanita !!! Jadi, pikiran Samael masih jernih untuk berpikir saat ini.

Crack...

Ketika Samael ingin mengatakan sesuatu, pintu terbuka.

"Siapa ???..."

Alisha tercengang saat melihat pintu terbuka, dan dia buru-buru melompat dari tubuh Samael dan menutup tubuhnya dengan handuk lagi.

Mendengar suara Alisha, pintu benar-benar terbuka dan suara Kalika terdengar dari sana.

"Ketua, aku....aku ingin memberitahumu sesuatu..."

"Apa urusanmu untuk mencariku?" Alisha agak kesal dan marah kali ini.

Bagaimanapun, dia hampir berbisnis dengan Samael beberapa saat yang lalu, tapi gadis ini tiba-tiba menyela dan berbicara dengannya.

Bukankah ini sabotase? 

"Ketua, barusan...salah satu sahabatku menelepon sambil menangis ..." Kalika masuk dan duduk di samping Alisha sembari menatapnya dengan serius.

"Apa hubungannya denganku?" Alisha bertanya-tanya, apa hubungannya hal itu dengannya?

"Sahabatku hamil..." Kalika menambahkan lagi.

"Lalu kenapa kalau dia hamil? Kenapa kau menangis? Bukankah kau seharusnya bahagia?" Alisha menatap Kalika dengan mata kosong kali ini.

Kalika yang melihat tatapan Alisha segera membuat wajah sedih dan berkata: "Tapi dia belum menikah !!!!"

"Bukan hanya dia belum menikah, tapi pacarnya akan putus dengannya saat ini, dan pacarnya tidak mengakui anak dalam kandungannya !!!!"

"Di masa depan, dia akan membesarkan anak dalam kandungannya sendiri. Ini sangat merepotkan, dan bahkan orang-orang pasti akan menertawakannya dari belakang...." Kalika mengatakannya dengan lebih menyedihkan.

"..."

Samael yang ada disana terus menerus merasa kalau kata-kata Kalika itu aneh?

Seolah kata-kata ini mengingatkannya dan Alisha....

"Katakan Kalika, saraf otak mana lagi yang salah denganmu hari ini? Katakan saja yang sebenarnya! Aku sibuk !!!!"

"Itu, ketua....sebenarnya aku hanya mengatakan sebagai pengingat...."

"Sebelum menikah, jangan pernah berhubungan seks dengan pria. Ini tidak hanya akan memudahkanmu untuk hamil, tapi....juga akan dimanfaatkan oleh pria !!!!"

"Ada juga kemungkinan bahwa pria itu hanya menginginkan tubuhmu dan jika dia bosan, maka dia akan meninggalkanmu !!!! Kalika berkata dengan serius.

"Kalika..."

"Ya?"

"Aku punya dua pintu untukmu, pintu pertama adalah pintu dimana kau masuk tadi....dan pintu kedua adalah jendela disana."

"Sekarang aku memberimu pilihan, pilih pintu mana jika kau ingin keluar !!!!!"

Ahhh, Alisha benar-benar mengerti saat ini !!!!

Setelah semua omong kosong panjang ini, tujuan Kalika tidak lain tidak bukan adalah untuk benar-benar menghancurkan suasana yang dia bangun bersama Samael tadi !!!!

"Ini ..."

Kalika ragu-ragu, tetapi melihat mata marah Alisha dan gerakannya yang siap berdiri, dia masih hati-hati mundur ke pintu awal dimana dia masuk.

Ketika dia pergi dan menutup pintu, pintu itu tampak enggan untuk menutup, jadi dia diam-diam melihat ke dalam.

"Tutup pintunya !!!!!!!!!!" Alisha berteriak dengan keras.

"Ohhh..." Kalika hanya bisa dengan enggan menutup pintu.

Saat pintu tertutup, Samael benar-benar tidak bisa menahan tawanya lagi !!!!

'Sepertinya aku tidak perlu menenangkan mereka lagi, mereka wanita yang lumayan kuat.' pikir Samael diam-diam.

"Tertawa! Tertawa lagi!"

Tapi siapa sangka kalau Alisha segera memelototi Samael dengan marah, lalu dia segera mematikan lampu dan mendorong Samael ke bawah lagi.

Dalam sekejap, ruangan gelap itu membawa suasana aneh...