webnovel

tujuh puluh

Laki laki kecil itu kembali rikuh. "Ya, coba perhatikan ketika dia berjalan nanti. "Jiro, sayang, ke marilah." Dia secara perlahan menjauh dariku, dan anjing itu mengikutinya.

"Tidak tidak. Aku tak begitu paham apa yang kau maksud."

"Perhatikan lagi.' Aiko kembali melangkah. "Masalahnya ada di anu… Kau bisa melihat bagian belakangnya."

Aku sontak langsung berjongkok. "Ah, ya, tunggu sebentar. Tahan dia di situ, oke?"

Aku berjalan mendekat dan memperhatikan dengan teliti. "Ya, kini aku melihatnya. Salah satu buah pelirnya agak membengkak."

"Ya… Sedikit. Itulah yang tadi aku cemaskan."

"Pegangi dia dulu. Aku akan memeriksanya." Aku memegang skrotum Jiro dan meraba rabanya dengan lembut. "Ya, ternyata pelir yang kiri jelas lebih besar dan lebih keras juga."

"Apakah itu menjadi sesuatu yang serius?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com