webnovel

tujuh puluh dua

Tenggorokanku tercekat dan aku langsung merasa mual, namun bukan karena asal bau busuk itu, melainkan karena membayangkan anjing penyabar yang satu tahun lamanya duduk kepalaran dan terlupakan di tengah kegelapan dan kotoran ini. Aku menatap anjing itu dan melihat pancaran matanya yang tenang dan penuh kepercayaan. Beberapa anjing yang lain pasti akan menyalak dan mendengking dengan heboh sehingga cepat sekali ketahuan. Beberapa ada yang ketakutan dan menjadi galak. Namun yang satu ini termasuk jenis yang ramah dan sama sekali tidak menuntut, anjing yang mempercayakan diri sepenuhnya kepada manusia dan menerima perlakuan mereka tanpa mengeluh. Mungkin dia cuma sesekali mendengkin, sementara duduk tanpa akhir di tengah kegelapang sunyi yang selama ini sudah menjadi dunianya, dan sesekali bertanya tanya tentang apa maksud dari semua ini.

"Inspektur, aku harap kau akan menjatuhkan dakwaan pada siapa saja yang bertanggung jawab atas perlakuan ini," kataku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com