webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Adolescente
Classificações insuficientes
280 Chs

Senyum Dan Luka

Mobil Refan memasuki parkiran Renatta Corporation, lalu tidak lama kemudian Reisya keluar dari mobil itu. Kaca mobil pub bergerak turun, memperlihatkan Refan yang duduk santai di balik kemudi.

"Makasih ya sudah mengantar aku, kamu hati-hati di jalan. Jangan ngebut, dan harus fokus!" ucap Reisya sambil mengingatkan sang kekasih.

"Iya sayang, makin lama makin bawel ya calon istriku ini?" jawab Refan dengan senyum menggodanya.

Wajah Reisya mulai memerah hanya karna godaan Refan, namun dengan cepat Reisya mengalihkan perhatiannya agar wajahnya terlihat normal kembali.

"Ish apa sih, ya sudah sana jalan. Sebentar lagi jam masuk loh! Nanti telat kena omel lagi sama kak Miko," usir Reisya pada Refan.

"Dih di usir masa, tapi emang benar juga sih. Ya sudah, aku jalan dulu ya? Muach!" balas Refan sambil menggerakkan bibirnya seolah-olah sedang mencium Reisya.

"Muach juga, bye sayang!" jawab Reisya dengan seringainya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com