webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Adolescente
Classificações insuficientes
280 Chs

Mau Memaafkan?

"iya, gw gak akan macam-macam lagi kok. Kapok," jawab Monica dengan kekehannya.

Zaco menatap Monica sedih, ia tau pasti gadis itu merasa sakit hati dan emosi karna di perlakukan seperti tadi eh keluarganya. Namun Monica tidak marah ataupun emosi seperti saat bertengkar dengannya dulu, padahal dia bisa membela diri dan berkata jika ia sudah mengakui kesalahannya. Tapi Monica malah memilih tenang dan membiarkan ibunya meluapkan emosi padanya, baru setelah itu ia mengakui semuanya.

"Lo beneran gak apa-apa?" tanya Zaco lagi merasa ragu.

Monica menunjukan senyumnya untuk menjawab jika dia baik-baik saja, namun berbeda dengan sorot matanya yang terlihat sendu. Zaco pun menarik Monica ke dalam pelukannya, dan membisikan kata-kata yang bikin Monica melemah seketika.

"Mending lo keluarin aja emosi lo, dari pada lo pendem yang ada makin sakit nanti. Ayo, gw tunggu sampai lo merasa lebih baik!" bisik Zaco pada Monica.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com