"a-apa?" gumam Syafa tidak percaya.
Tepat di saat itu para orang tua pun mendatangi ruang tengah, membuat suasana hening di sana berubah ramai. Lalu Andre sedikit menjauhkan tubuhnya dari Syafa, agar orang mereka tidak berpikir macam-macam.
"Loh, kok kalian cuma berdua? Yang lain kemana?" tanya Reisya dengan tatapan heran.
"Yang lain sudah pulang tante, tadi mereka juga titip salam untuk tante. Sedangkan kak Fasya dan kak Adis kembali ke kamar, baru saja. Jadi hanya tersisa aku dan Syafa di sini," jawab Andre dengan senyum santai.
"Oh gitu," jawab Reisya dengan anggukannya.
"Ya sudah Fan, Sya, kita pamit dulu ya? Sudah sore, kapan-kapan baru kita main lagi. Ya?" pamit Simon pada Refan dan Reisya.
"Oke deh, makasih loh sudah mampir. Jangan lupa untuk memastikan dulu, paham?" Balas Refan dengan penekanan.
"Iya, sorry kalau salah paham. Gw pastiin dulu semuanya," jawab Simon dengan tenang.
"Bagus kalau gitu," balas Refan dengan anggukannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com